Bahaya Limbah Tas Pakai Ulang Bahan Spunbond


Gerakan mengurangi plastik sudah menyebar dan dijalankan oleh sebagian besar masyarakat. Lalu muncul alternatif tas pakai ulang pengganti kantong plastik, seperti tas tote berbahan dasar katun, spunbond, sampai berbahan dasar umbi.

Sebagian besar tas pakai ulang yang beredar saat ini adalah tas spunbond. Tas spunbond banyak digunakan karena tahan lama, bervariasi dari pilihan warna hingga ketebalan bahan, dan harganya ekonomis.

Walaupun digunakan sebagai pengganti kantong plastik, banyak yang belum menyadari bahwa bahan dasar tas pakai ulang spunbond adalah polypropylene atau biji plastik. Bahan spunbond merupakan bahan plastik dengan serat panjang yang terikat dan tersusun dengan kuat melalui proses kimiawi. Jadi bahan ini merupakan bahan plastik juga, yang dibuat lebih tebal dan padat daripada kantong plastik biasa, tujuannya agar dapat dipakai berulang kali.

Karena tas spunbond diciptakan untuk dipakai berulang kali maka dibutuhkan lebih banyak sumber daya dalam proses pembuatan dan proses daur ulangnya.

Hasil riset dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pangan Denmark menyatakan bahwa setiap tas pakai ulang harus digunakan sebanyak 20 ribu kali agar sepadan dengan proses produksi yang dilewatinya. 

BACA JUGA: Trashy Fashion: Limbah Fashion yang Terlupakan

Sayangnya tas pakai ulang spunbond tidak dipakai secara maksimal, setelah beberapa kali pemakaian tas lalu dibuang. Sehingga menambah limbah plastik di tempat pembuangan sampah.

Limbah tas pakai ulang spunbond lebih sulit terurai karena kepadatan dan variasi kandungan materialnya membuat proses daur ulang menjadi lebih mahal. Sebagai tambahan agar bahan plastik menjadi lebih tebal, tas pakai ulang ini dirajut dengan serat plastik yang tipis. Limbah serat ini terlepas menjadi mikroplastik yang berpotensi mencemari air, meracuni organisme air dan masuk ke rantai makanan manusia.

Langkah mengurangi limbah tas pakai ulang spunbond

1. Pilih tas pakai ulang spunbond yang berkualitas agar tidak mudah robek, tahan lama dan dapat dipakai berulang kali secara maksimal.

2. Ingat untuk membawa tas pakai ulang saat berbelanja agar tidak perlu membeli tas belanja baru untuk menghindari tumpukan tas pakai ulang yang akhirnya tidak terpakai.

3. Menggunakan alternatif tas pakai ulang seperti tas kanvas, tas karung goni, tas berbahan dasar singkong (cassava bag), keranjang rotan, tas parasut atau paper bag.

4. Repurpose dan upcycle pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi tas pakai ulang.

Penggunaan tas pakai ulang bahan spunbond merupakan salah satu cara menekan limbah kantong plastik sekali pakai. Namun penggunaannya harus lebih dicermati agar niat baik mengurangi limbah plastik tidak malah menjadi menambah beban limbah dengan material yang lebih sulit didaur ulang.

Photo by: fajar.co.id

29 comments

  1. harusnya dipake minimal 20rb kali, lahhh kita ini 2x sudah hilang gaktau kemana tasnya haha. harus dijaga lagi berarti ini. terima kasih infonya kak, pengetahuan baru nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iya... Kadang mau belanja trs lupa bawa jadi beli lagi. Akhirnya numpuk di rumah.

      Hapus
  2. Baru tahu kalo ada tas pakai ulang bahan spunbond selama ini aku pakai tas berbahan kain jadi kalo kotor tinggal cuci dan bisa dipakek falam jangka panjang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ini lebih bagus kak. Saya juga lebih suka yang bahan bisa dicuci.

      Hapus
  3. Mengerikan juga ya, niatnya mau mengurangi penggunaan plastik malah secara tidak langsung menambahnya. Harusnya tas pakai ulang yang sama2 dari bahan plastik diberi label bahan produksinya, jadi pengguna awam bisa mengetahui.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, karena kita pikir ini bahan yang lebih aman ternyata bahan dasarnya sama saja.

      Hapus
  4. Duh, tas spunbond ini ternyata dampaknya bisa jadi lebih mengerikan ya. Kebanyakan orang (termasuk saya) sering lupa atau belum sadar bahwa penggunaan tas spunbond seharusnya semaksimal mungkin agar sepadan dengan usaha pembuatannya. Dan ketika sudah rusak atau tak terpakai lagi, maka perlu dipikirkan juga cara sosialisasi daur ulang yang tepat ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena kita berpikir ini pengganti plastik, jadi berbahan dasar lebih eco-friendly. Makanya gak kita lebih santai pakainya. Padahal bahan bakunya sama saja...

      Hapus
  5. Waw dipake 20 ribu kali, ok aja sih cuma kira kira berapa tahun ? Kadang dipake 10 kali lecek buang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sering lihat orang pakai tas spunbond yang sudah berbulu, dan berpikir tas udah jelek kok masih dipakai... Sekarang gak mikir gitu lagi deh hahahhah. Akan pakai tas spunbond sampe bolong.

      Hapus
  6. Bener banget kak. Jadi kayak kontradiktif nggak sih, maunya ngurangin plastik, eh malah nambah tumpukan plastik yang lebih parah dampaknya. Kadang aku suka gemes kalo acara nikahan, ulang tahun, hajatan atau seminar yang dikasih sovenir tas spundbond. Emang gak ada pilihan lain gitu?! Jujurly, tas spundbond di rumah udah numpuk banyak dan gak tau harus diapakan, padahal nggak pernah beli..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya tas kanvas tuh lebih menarik ya. Mungkin karena tas spunbond lebih murah, jadi lebih sering dipakai utk goodie bag.

      Hapus
  7. Sebenarnya kebiasaan orang jaman dulu bagus banget ya kak. Dulu di kampung saya kalau belanja banyak yang pakai rinjing, keranjang anyaman bambu, digendong pakai kain. Kuat bisa dipakai berkali-kali. Ada juga yang pakai tas anyaman daun pandan. Tapi mungkin generasi sekarang malu ya gendong rinjing, dan kurang praktis juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya nih.... kearifan lokal harus dijalanin lagi. Gaya hidup modern malah merusak budaya nenek moyang yang lebih bijaksana dan menghormati alam.

      Hapus
  8. padahal tas pakai ulang walaupun spounbond bisa dicuci lo, tapi tidak disetrika jadi bisa dipakai lagi
    20 ribu klai ini sampai berapa lama ya, wah mending pakai yang bahan lain ya, ada juga yang bahan blacu, kalau menurut saya yang awet yang dari bahan blacu, goni, ini awet

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, saya juga lebih suka tas yang dari bahan tekstil gitu. Blacu tuh awet banget.

      Hapus
  9. Waah baru tau kalau tas jenis spounbond ini berbahaya. Kalau dipakai 20ribu kali tuh kira kira selama apaa ya ka?

    BalasHapus
  10. Waktu saya ke Bali, disuruh beli tas belanjaan Rp. 5000 u/ barang bawaan saya, di circle K. Di Makassar, tiap hari malah ditawari kantong plastik sama pegawai Alfa Mart, Alfa Midi dan Indomaret, padahal bawa tas ransel.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artinya di Makassar masih boleh pakai plastik ya utk belanja di mini market? Saya pikir sudah aturan nasional utk tidak pakai plastik lagi.

      Hapus
  11. Aku ngumpulin banyak tas spunbond karena makin ke sini, semakin banyak digunakan yaa.. Jadi alternatif kalau sedang perayaan, kondangan dan lain-lain. Tapi ternyata limbahnya gak kalah bikin pencemaran lingkungan juga ternyata...

    Kabarnya cassava plastic juga yaa..?
    Padahal nyaman banget kalau dipakai, lembut gak berisik bunyi kresseek kreseek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kantong cassava lebih eco-friendly karena berbahan dasar singkong jadi lebih mudah terurai.

      Hapus
  12. Peduli lingkungan salah satu alasan yang paling kuat untuk tetap terus menjaga konsistensi dalam melestarikan alam.. Salah satu caranya dengan pengenalan hal hal yang sederhana seperti ini.. Terimaksih infonya kakk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, kak. Dimulai dari diri sendiri untuk berusaha untuk menjaga lingkungan. Langkah-langkah kecil berarti lho kl dijalankan dengan konsisten. Semangat!!

      Hapus
  13. Baru tau kalau ternyata tas berbahan spunbond ini tidak aman untuk dipakai berulang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus digunakan dengan lebih cerdas supaya tidak menjadi masalah baru buat lingkungan.

      Hapus
  14. Tas spunbund biasanya banyak dipake untuk promosi seperti untuk bingkisan lebaran, merchandise merk tertentu. jarang yang diproduksi untuk dipake sehari-hari. kalaupun ada, jumlahnya tdk sebanding dengan yang untuk promosi. maka dari itu, wajar pemakainnya kurang maksimal karena penerima bingkisan atau merchandise dgn bahan spunbund memang kurang membutuhkan tas itu sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tas belanja yang dijual di mini market sebagai pengganti kantong plastik berbahan spunbond. Kl di Jakarta sebagian besar orang menggunakan tas ini sebagai tas belanja. Dan sudah banyak tempat makan yang menggunakan tas jenis ini untuk mengirimkan makanan via order online.

      Hapus
  15. Dampaknya mengerikan juga ya ternyata. Biasanya kalau beli makanan fast food di gofood sering kali tuh saya dapat tas yang model begituan. Sebenarnya agak useless buat saya yang anak kost jarang pakai tas model spunbond, mau pakai plastik aja ga bisa karena di Surabaya ga diperbolehkan pakai plastik, mau ga pake bungkus apa-apa juga kasian drivernya yang bawa.

    BalasHapus