Gaya Hidup Sirkular dalam Kehidupan Sehari-hari

Recycle Reuse Zero waste eco friendly bag

Ungkapan “menggunakan kembali, mengurangi, mendaur ulang” sudah sering digaungkan namun tidak mudah untuk menjalankannya di kehidupan sehari-hari. Sebagian besar tantangan berasal dari ekonomi linier yang dipraktekkan saat ini yaitu prinsip produksi dan penggunaan barang untuk sekali pakai. Efek dari gaya hidup ini menghasilkan banyak limbah dan daya alam yang menyusut dengan sangat cepat.

Untungnya, semakin banyak perusahaan menyadari ini dan beralih ke model bisnis yang berkelanjutan seperti ekonomi sirkular.

Apa itu ekonomi sirkular?

Ekonomi sirkular mengurangi konsumsi dan pemborosan sumber daya seperti bahan mentah, air, dan energi selama produksi sambil berfokus pada peningkatan masa pakai produk dan limbah dari produksinya dapat dipakai untuk membuat produk lain.

Konsep ini disebut sirkular atau melingkar berdasarkan prinsip zero waste, penggunaan berulang dan ekosistem yang regeneratif. 

BACA JUGA: Beralih ke Sustainable Fashion untuk Menyelamatkan Bumi

Green apple on a wooden table with an aesthetic book
Anete Lusina/Pexels

Menjalankan gaya hidup sirkular di kehidupan sehari-hari

Kita semua dapat melakukan bagian kita dengan mempelajari dasar-dasar gaya hidup sirkular. Langkah awal adalah menjalankan gaya hidup berkelanjutan. Hanya belanja barang-barang yang dibutuhkan dan perbaiki barang sebelum membeli penggantinya.

Menerapkan capsule wardrobe untuk menghemat belanja pakaian merupakan langkah bagus dari gaya hidup sirkular sehari-hari. Upcycling adalah cara lain untuk menerapkan konsep sirkular. Alih-alih membuang benda yang tidak dapat diperbaiki, lihat apakah benda tersebut dapat dibongkar dan didaur ulang atau didaur ulang beberapa bagiannya. Repurpose barang lama dan alih gunakan  untuk memaksimalkan sumber daya sehingga tidak ada yang sia-sia. 

Mulai memilah sampah organik untuk dijadikan kompos. Dilansir dari koup.co, saat ini 30% dari apa yang kita buang terdiri dari sisa makanan dan sampah halaman yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Manfaat pengomposan termasuk mengurangi sampah, mengurangi emisi metana, memperbaiki tanah dan mengurangi erosi dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas retensi air tanah, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: Cara Membuat Rutinitas Kecantikan Lebih Berkelanjutan

Facts circular economy
startgoingcircular

Gaya hidup sirkular mendorong penggunaan produk ramah lingkungan, menemukan solusi untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, dan memasukkan kembali barang ke dalam siklus produksi. Setiap langkah kecil dalam gaya hidup sirkular sehari-hari memberi dampak yang besar untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan dalam jangka panjang.

Photo by ready made from Pexels

9 comments

  1. Semoga ada lebih banyak orang yg mulai menerapkan gaya hidup ini demi kesehatan bumi. Aku sendiri udah mulai sejak SMA (lebih dari 10 tahun lalu) karena awareness nya dikasih dari sekolah. Jadi lebih terbiasa dan semoga dgn banyaknya informasi seperti ini bs jadi awareness buat yg lain.

    BalasHapus
  2. Sepeda motorku sudah 8 tahun, belum ganti-ganti. Rawat mesin dan suku cadang saja. Alasan utamanya, biar hemat di pengeluaran, dan gas emisi. Cukup 1 motor saja di rumah untuk kemana-mana.

    BalasHapus
  3. Wahh Gaya hidup sirkular ini baik sekali jika kita semua dapat menerapkannya karena bisa menjaga lingkungan sekitar

    BalasHapus
  4. Setuju, dunia kita ini sudah penuh sampah. Masih banyak orang yg milih produk sekali pakai daripada yg berkali pakai padahal secara ekonomis lebih hemat. ❤️

    BalasHapus
  5. Sangat direkomendasikan gaya hidup sirkular, sangat menguntungkan selain menguntungkan kita, juga pula menguntungkan orang lain, sangat bermanfaat sekali kak

    BalasHapus
  6. Manarik banget untuk menerapkan gaya hidup sirkular. Yang pasti, membuat kita semua memanfaatkan barang lama kembali sehingga tidak keburu menjadi sampah yang mungkin akan sulit didaur ulang. Sangat tertarik dengan Repurpose barang lama. Memunculkan ide-ide baru..

    BalasHapus
  7. Wah keren nih idenya. Sebetulnya kita bisa lho menjalankan gaya hidup sirkular seperti ini

    BalasHapus
  8. Luar biasa!! kalo gaya hidup seperti ini diterapkan semua orang di Indonesia, tentu dampaknya akan sangat positif, baik bagi lingkungan, kesehatan dan ekonomi. Mungkin dimulai dari keluarga dulu ya, trus RT,RW dan desa

    BalasHapus
  9. Sesuai dengan permenLHK no.27 tahun 2019 (kalau gak salah) pemerintah sepakat di Indonesia tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai di tahun 2030. Tapi saya rasa itu masih jauh panggang dari api. Belum ada aturan atau undang-undang turunan yang menyentuh sampai masyarakat.

    BalasHapus