Awal
ikutan kompetisi blog #LestarikanCantikmu : Share Your Sustainable Beauty and
Wellness Story, karena saya tertarik dengan tema yang mengangkat komoditas
lokal sebagai bahan dasar produk kecantikan dan kesehatan yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Sebagai
newbie di dunia blogging, butuh keberanian untuk ikutan kompetisi seperti ini
yang pastinya diikuti oleh para blogger dengan jam terbang yang tinggi.
Tapi
saya memberanikan diri untuk ikut menulis karena tema ini so close to my heart.
Saya salah satu orang yang cerewet soal produk kecantikan, bukan karena
gaya-gayaan tapi karena kulit saya super duper sensitif. Repot lho punya kulit
yang banyak maunya seperti ini. Salah pakai produk sedikit, langsung gatal-gatal
dan sering berubah jadi eksim parah.
Saya
masih dalam pencarian produk yang cocok dan nyaman untuk jenis kulit saya.
Makanya menulis soal produk kecantikan berbahan dasar alami menjadi
pembelajaran juga buat saya untuk lebih mengenal bahan baku yang aman dipakai. Selain itu saya juga concern akan masalah lingkungan dan bagaimana saya bisa ambil bagian dalam mengurangi polusi.
BACA JUGA: Kembali ke Alam. Potensi Komoditas Lokal untuk Produk Kecantikan dan Kesehatan
To
my surprise, ternyata saya terpilih jadi salah satu dari 30 blogger peserta kompetisi untuk mengikuti Online Blogger Gathering #LestarikanCantikmu. Blogger Gathering pertama yang saya ikutin nih. Benar-benar modal nekat yang membuahkan hasil.
Peserta gathering mendapatkan hadiah cantik yang sangat berguna. Seneng banget! |
Online Blogger Gathering #LestarikanCantikmu
1.
Danang Wisnu Wardhana, Skincare Content Creator kondang yang selalu memberikan edukasi
produk melalui review skincare yang sangat detil dan menarik.
2.
Gita Syaharani, Kepala Sekretariat Lingkar Temu
Kabupaten Lestari (LTKL). LTKL merupakan organisasi pemerintah kabupaten
untuk gotong royong mewujudkan lingkungan terjaga dan masyarakat sejahtera.
3.
Christine Pan, Segara Naturals Founder. Pemilik brand skincare alami lokal berbahan baku
komoditas Indonesia yang ramah lingkungan.
Sumber: Kabupaten Lestari Youtube Channel |
Acara
yang dipandu oleh Fransiska Soraya ini fokus pada produk kecantikan dan
kesehatan yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Apa sih maksud dari produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial?
Langkah
awal mengenali produk adalah dari daftar bahan bakunya. Menurut Danang Wisnu Wardhana agar penggunaan produk menjadi efektif sesuai tujuan penggunaannya, kita harus
tahu isi dari produk yang kita gunakan. Misalnya tujuan kita menggunakan suatu produk
adalah untuk masalah jerawat, kita harus tahu bahan apa yang dipakai untuk mengatasi
masalah jerawat.
Intinya
kita harus belajar dan mengerti tentang kandungan dalam skincare yang akan kita
pakai. Dengan begitu banyaknya produk di pasaran, kita harus jadi konsumen yang
pintar dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan supaya hasilnya
maksimal dan pembelian tidak menjadi mubazir.
Produk
kecantikan yang sudah terdaftar di badan POM sudah masuk kategori aman untuk
dipakai, tapi apakah sudah bisa dianggap sebagai produk yang aman untuk
lingkungan dan ramah sosial?
Standar NATURA mendefinisikan natural skincare and organic products dengan merangkum elemen-elemen penting dari setiap komoditas. Ada 3 hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui apakah produk termasuk ramah lingkungan dan ramah sosial:
1. Menjaga Fungsi Alam Tanpa Bencana
Proses penanaman dan pemanenan bahan baku suatu produk harus tetap menjaga ekosistem alam. Untuk produk Indonesia yang menggunakan komoditas lokal sebagai bahan baku, pastikan produk tersebut tidak terkait hal-hal yang menyebabkan bencana alam.
2. Petani/Pekebun Pekerja Sejahtera
Semua yang terlibat dalam rantai pasok harus mendapatkan timbal balik yang layak. Ini berkaitan erat dengan praktek fair-trade serta pelatihan bercocok tanam yang baik untuk meningkatkan kualitas komoditas.
3. Energi dan Limbah Produksi Terjaga
Produk harus dapat mempertanggung jawabkan penggunaan energinya
serta limbah yang dihasilkan tidak menyebabkan polusi. Lebih baik lagi jika dalam prosesnya, produk sudah menggunakan energi terbarukan (renewable energy).
Gita Syaharani memberikan 6 langkah nyata yang bisa kita lakukan dalam memilih produk ramah lingkungan dan ramah sosial:
Untuk lebih mempermudah kita memilih, Gita menyarankan untuk memilih produk yang "bercerita". Maksudnya carilah produk yang labelnya bercerita dengan jelas tentang asal komoditas serta cara prosesnya.
Salah
satu produk yang "bercerita" adalah Segara Naturals. Pengalaman perjalanan ke
pelosok daerah di Indonesia yang indah tapi selalu menemukan sampah dan
kerusakan alam, membuat Christine Pan memutuskan untuk membuat produk alami
yang ramah lingkungan.
Walaupun
sulit untuk menjadi produk zero waste, tapi Segara berusaha meminimalisir
penggunaan plastik dan menekan limbah yang dihasilkan. Salah satu cara adalah
dengan menggunakan kaleng alumunium untuk kemasan produknya. Bukan hanya produk
yang ramah lingkungan, tapi Segara juga berusaha untuk menekan sampah dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Sumber: Presentasi Segara Naturals |
Mengusung
komoditas lokal sebagai bahan baku semua produknya, Christine berpendapat bahwa
Indonesia sangat kaya akan komoditas lokal dan masih banyak potensi yang bisa
digali dari begitu banyak ragam komoditas lokal Indonesia.
Segara
berusaha setransparan mungkin dalam memberikan info mengenai bahan baku yang digunakan.
Setiap label produknya dilengkapi dengan nama ilmiah dan nama umum dari bahan
baku yang digunakan agar konsumen mengerti apa saja bahan yang dipakai.
Sumber: Presentasi Segara Naturals |
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang kompetisi dan foto bareng seluruh peserta. Walaupun saya belum berhasil kali ini, tapi saya merasa sangat beruntung dapat terpilih untuk ikut acara blogger gathering yang sangat insightful.
Sustainable Beauty Starts From You
Online Blogger Gathering #LestarikanCantikmu ini memberikan banyak masukan mengenai Sustainable Beauty and Wellness. Sebagai konsumen yang dihadapkan dengan begitu banyak produk yang menjanjikan hasil luar biasa, kita harus mengedukasi diri untuk mengetahui apa bahan baku yang terkandung dalam sebuah produk, kegunaan atau manfaat dari bahan baku, dan tentunya lebih mengenal proses pembuatan produk dari hulu sampai ke hilir. Artinya kita juga harus hati-hati dalam memilih produk alami, karena tidak semua produk alami otomatis ramah lingkungan dan ramah sosial.
BACA JUGA: Bahaya Penggunaan Microbeads dan Cara Menghindarinya
Buat saya pribadi, pembelajaran mengenai produk berkelanjutan ini membuat saya makin mantap untuk memilih produk alami. Apalagi setelah mencoba bar soap Segara, kulit saya jadi tidak sekering biasanya. Bisa jadi masalah kulit saya disebabkan oleh bahan baku kimia yang terkandung di produk yang selama ini saya pakai. Saya juga akan lebih detil dalam memilih produk supaya produk yang saya pakai bukan cuma berguna bagi saya tapi juga aman untuk lingkungan dan membuat masyarakat sejahtera. Seperti kata Danang Wisnu Wardhana, pakai skincare harus bikin kita bahagia, apalagi jika produk yang kita pakai berasal dari sumber yang bagus, diproses dengan baik, bahkan membantu sesama dalam prosesnya, pastinya akan membuat kita semakin bahagia.
Buat kalian yang ingin tahu lebih detil, rekaman acara ini dapat ditonton di Youtube Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
Sustainable beauty starts from you.
Pilihan sudah tersedia. Saatnya kita memilih!