A piece of my loud mind
  • Home
  • About Me
  • Disclaimer
Perempuan pengguna social media

Membaca persepsi pelanggan merupakan salah satu fungsi social media listening tools yang dapat dioptimalkan. Pasalnya, tanpa mengetahui apa yang target audiensi butuhkan, Anda akan kesulitan mengembangkan produk maupun membuat strategi pemasaran yang sesuai.

Lantas, apa yang dimaksud persepsi pelanggan? Mengapa pelaku usaha harus mempelajarinya?

Persepsi pelanggan untuk kelangsungan bisnis

Disitat dari Hubspot, customer perception atau persepsi pelanggan merupakan opini pelanggan seputar produk yang diberikan perusahaan. Istilah ini juga merujuk pada kesimpulan yang diambil dari sejumlah pengalaman penggunaan saat memakai layanan atau barang tertentu.

Akan tetapi, persepsi pelanggan kini sudah mencakup cara pelanggan dalam memilih, mengelola, hingga menafsirkan informasi sehubungan produk perusahaan. Maka dari itu perusahaan, khususnya B2C, menggunakannya untuk memahami kebutuhan audiensi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan produknya maupun pelayanan mereka. 

Pemakai laptop dan mobile phone
Pexels/ Cottonbro Studio

 

Manfaat persepsi pelanggan dalam menjalankan bisnis

Mengetahui kebutuhan target audiensi bukan satu-satunya manfaat yang diperoleh dari persepsi pelanggan. Anda juga akan menerima benefit-benefit seperti:

- Memunculkan peluang bisnis yang menarik;
- Memperkaya nilai brand atau merek;
- Memperbaiki kualitas layanan dan barang;
- Membangun brand loyalty;
- Menghitung biaya promosi produk. 

Social media marketing
Pexels/ George Milton


Matamaya adalah partner yang tepat bagi Anda yang belum terlatih memakai social media listening tools untuk mendapatkan persepsi pelanggan yang sesuai. Jadi, Anda dapat membuat produk sesuai kebutuhan audiensi sekaligus meningkatkan konversi penjualannya.

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

media sosial instagram facebook twitter tiktok

Tidak bisa disangkal bahwa kehidupan saat ini hampir semua berpusat pada satu hal, yaitu media sosial. Kita hidup di dunia di mana banyaknya 'like' dan 'follower' di media sosial menentukan nilai dan kelayakan seseorang. Orang-orang berlomba untuk mendapatkan pengakuan tersebut. Bahkan tidak jarang yang memilih untuk membeli like dan follower agar terlihat tenar di media sosial dan mendapatkan julukan selebgram ataupun influencer.

BACA JUGA: Media Sosial, Candu Jaman Now

Akhir-akhir ini muncul fenomena flexing, perilaku pamer kekayaan di media sosial seiring dengan munculnya istilah sultan dan crazy rich. Dari pamer saldo bank, koleksi barang-barang branded, deretan mobil super mewah hingga jet pribadi. Perilaku ini menjadi viral dan meraup banyak like dan penggemar. 

flexing pamer private jet sports car mobil mewah
pexels.com

Sangat mudah bagi orang untuk memamerkan kehidupan di media sosial secara berbeda dari kehidupannya di dunia nyata. Hampir semua orang hanya memasang saat-saat bahagia mereka di media sosial, foto-foto tidak sempurna dimodifikasi bahkan flexing kekayaan yang belum tentu benar-benar mereka miliki. 

Kehidupan "sempurna" yang ditampilkan media sosial terkadang membuat kita lupa bahwa tidak semua yang muncul di media sosial adalah yang sebenarnya. Kehidupan di dunia nyata tidak ada yang benar-benar sempurna, semua orang memiliki kesulitan dan masalahnya tersendiri. Namun ilusi kesempurnaan hidup media sosial membutakan sehingga kita sering bertanya-tanya kenapa kehidupan orang-orang begitu sempurna dan membandingkan dengan kehidupan pribadi kita.

shopping bag sunglasses milan coat social  media
pexels.com

Tak heran jika akhirnya bermunculan crazy rich wannabes, orang-orang sok kaya yang menghalalkan segala cara untuk bisa pamer di media sosial agar mendapatkan pengakuan dan mendapatkan kehidupan "sempurna". Dan tidak sedikit dari mereka harus menanggung konsekuensi dari pilihan hidup itu. Banyak kasus yang melibatkan para influencer dan sultan media sosial. Mulai dari pemalsuan, hutang bank, korupsi dan yang terbaru penipuan investasi trading.

Oleh karena itu kita harus bijak dalam bermedia sosial karena kenyataannya hidup seringkali rumit, kacau, penuh perjuangan dan jauh dari sempurna. Jangan biarkan media sosial orang lain membuat kita menjadi rendah diri dan tidak mensyukuri hidup. Karena seringkali rumput tetangga lebih hijau karena rumputnya palsu.

Main image by Pexels.com
laptop, backlink, search engine, blog, website, jasa backlink

Untuk mendapatkan lebih banyak traffic ke sebuah situs web, peringkat sebuah website di mesin pencarian perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk meningkatkan peringkat dan selanjutnya menghasilkan lebih banyak traffic organik, adalah dengan mendapatkan tautan balik atau backlink yang berkualitas.

Apakah Backlink?

Backlink atau tautan balik adalah tautan dari satu halaman web ke halaman web lainnya. Mesin pencari mempertimbangkan posisi website untuk berada di halaman pertama hasil pencarian dengan adanya backlink berkualitas yang merujuk ke website tersebut. Semakin banyak jumlah backlink berkualitas yang mengarah ke satu halaman web memberikan kesempatan lebih besar untuk website bisa mendapatkan posisi teratas di mesin pencari.

Mengapa Backlink Penting?

Backlink menempati urutan teratas dalam algoritma mesin pencarian terbesar saat ini yaitu Google. Google mengutamakan situs yang memiliki banyak backlink berkualitas dalam hasil pencariannya karena situs dianggap memiliki informasi yang berguna.

Mendapatkan backlink berkualitas untuk meningkatkan peringkat website bukanlah hal yang mudah, tapi ada beberapa cara untuk mendapatkan backlink agar situs muncul di halaman utama mesin pencarian.

Cara mendapatkan backlink berkualitas

Membuat konten yang menarik dan berisi informasi yang banyak dibutuhkan orang.
Jika konten website menarik dan memiliki informasi yang dibutuhkan oleh banyak orang, maka website akan semakin banyak dikunjungi. Juga besar kemungkinan konten akan dibagikan kepada pengguna lainnya.

Gunakan infografis.
Penggunaan  infografis akan memudahkan untuk orang-orang yang tidak menyukai banyak tulisan. Cara ini juga membuat konten menjadi lebih menarik dan diminati banyak orang.

Menjadi guest writer di website lain.
Menulis konten untuk website lain yang memiliki peringkat tinggi memberikan keuntungan untuk mendapatkan perhatian dari pengguna website tersebut. Tambahkan hyperlink di konten untuk mendapat backlink dan menghasilkan traffic yang organic.

Menggunakan jasa penyedia backlink yang berkualitas.
Cara yang mudah untuk mendapatkan backlink berkualitas adalah dengan menggunakan jasa penyedia backlink. Salah satu penyedia jasa backlink berkualitas, aman dengan harga terjangkau adalah Mediabacklink.com

Tentang Mediabacklink

Mediabacklink.com merupakan perusahaan yang bergerak di bidang digital advertising yang membantu para pelaku bisnis untuk melakukan promosi, baik melalui review produk ataupun meningkatkan posisi produknya ke halaman pertama mesin pencarian.

Setiap website yang terdaftar di Mediabacklink telah melewati seleksi dan harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
- Memiliki konten yang berkualitas.
- Mempunyai nilai Domain Authority, Page Authority, Alexa dan Google site yang tinggi.
- Tampilan website yang menarik dan user friendly.
- Tidak pernah mendapat teguran dan penalti dari Google.

Untuk para pemilik website dan blog yang memenuhi kriteria dapat mendaftar untuk mendapatkan penghasilan tambahan di Mediabacklink.com.

Dan bagi yang membutuhkan backlink berkualitas, Mediabacklink.com menawarkan cara yang mudah dan menguntungkan.

Keuntungan membeli backlink dari mediabacklink.com

1. Mendapatkan backlink yang berkualitas, aman dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan untuk membantu website atau blog agar naik peringkat di mesin pencari.
2. Meningkatkan kunjungan website baik dari mesin pencari ataupun dari website yang memberikan backlink atau review produk.
3. Meningkatkan penjualan produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Meningkatkan kualitas website baik dari segi peringkat di mesin pencari, DA , PA, CF, TF dan juga Alexa. 
5. Membantu mengenalkan produk ke jaringan yang lebih luas.
6. Pilihan website dan blog dengan niche yang beragam.

Membangun website membutuhkan proses yang tidak sebentar. Konten yang menarik, unik dan bermanfaat merupakan fondasi kuat yang dibutuhkan untuk membangun website. Jadi pastikan untuk memiliki konten yang berkualitas dan menggunakan backlink yang tepat agar membantu mempercepat proses pengembangan website.

Image by pixabay

Etika yang harus diperhatikan saat menggunakan media sosial.


Kehidupan kita tidak dapat dilepaskan dari media sosial. Apalagi di saat pandemi seperti saat ini. Kita yang sebisa mungkin harus menghindari keluar rumah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Sayangnya masih banyak orang yang lupa bahwa media sosial termasuk di antara forum digital yang paling publik dan diakses oleh begitu banyak orang. Media sosial mungkin terlihat tidak formal, sehingga kita sering melupakan etika dan tata krama saat menggunakannya.

Ada beberapa poin penting yang harus dijaga dan diperhatikan saat menggunakan media sosial:

1. Pahami aturan di berbagai forum online (media sosial, blog, komunitas digital) 
Masing-masing platform memiliki aturan perilaku, norma sosial, dan metode interaksi sendiri.
Sebelum menggunakannya, luangkan waktu sejenak untuk mempelajari dan amati bagaimana interaksi berlangsung, sehingga dapat memahami aturan pengeposan, berbagi, dan perilaku yang sesuai.

2. Hindari negativitas dan sikap menghakimi.
Saat memberikan tanggapan terhadap seseorang, baik secara pribadi atau postingan publik, pastikan untuk membagikan dari sudut pandang pribadi dan tidak membuat komentar yang terdengar menuduh atau menyerang.
Percakapan media sosial bisa memanas. Namun, percakapan tidak perlu menjadi menjadi kasar dan tidak sopan.

BACA JUGA : 4 Cara Deteksi Berita Palsu

3. Jangan menggunakan foto, video atau hasil karya milik orang lain tanpa ijin.
Usahakan untuk menggunakan hasil karya sendiri atau memakai stock images. Saat ini banyak situs yang menawarkan berbagai karya baik yang gratis maupun yang berbayar mulai dari foto, ilustrasi, video, bahkan logo. 
Namun jika memang ingin menggunakan atau membagikan hasil karya orang lain, sudah seharusnya nama atau identitas lain pemilik karya dicantumkan.

4. Berhati-hati dalam memposting dan memberi tag foto.
Saat memposting foto grup,  selalu minta izin sebelum menandai teman yang muncul di dalam foto.
Tidak semua orang senang fotonya muncul di media sosial, terlebih lagi jika fotonya tidak menarik atau candid shot. 

5. Jangan mention atau tag orang yang tidak ada urusan dengan postingan yang bersangkutan.
Ada sebagian orang yang sering melakukan 2 hal ini. Entah apa tujuannya, yang pasti hal ini sangat mengganggu.


Media sosial memiliki kekuatan yang luar biasa karena apapun yang muncul di media sosial dapat di akses oleh siapapun dan dilihat oleh ribuan orang, jadi penting untuk mengikuti etika yang tepat saat berinteraksi dengan pengguna lain. Sebenarnya etika terbaik adalah etika versi old school yang di adaptasi ke dunia online. 
Dunia media sosial bergerak sangat cepat daripada dunia offline, maka sangat penting untuk memikirkan efek dari kata-kata, gambar, atau apapun yang akan dibagikan didalamnya. 

Ada yang punya tips etika lainnya?


image by pexels.com

berita palsu hoax


Belakangan ini jumlah informasi dan berita palsu yang tersebar di dunia maya sangatlah mengerikan. Topik hangat berita palsu sangat beragam dan sering kali mengikuti trend yang ada di masyarakat.

Berita palsu bukanlah hal baru. Namun, yang baru adalah saat ini betapa mudahnya informasi dibagikan - baik benar maupun salah - dalam skala besar.

Platform media sosial memungkinkan hampir semua orang mempublikasikan pemikiran mereka atau berbagi cerita kepada dunia. Masalahnya adalah, kebanyakan orang tidak memeriksa sumber materi yang mereka lihat online sebelum mereka membaginya, yang dapat menyebabkan berita palsu menyebar dengan cepat atau bahkan "menjadi viral".

Pada saat yang sama, menjadi lebih sulit untuk mengidentifikasi sumber asli berita, yang membuat semakin sulit untuk menilai keakuratan sebuah berita.

Apa Itu Berita Palsu?

Ada dua jenis berita palsu:

1. Berita yang tidak benar. Ini adalah cerita yang sepenuhnya diciptakan yang dirancang untuk membuat orang percaya sesuatu yang salah, untuk membeli produk tertentu, atau mengunjungi situs web tertentu.

2. Berita yang memiliki kebenaran, tetapi tidak 100 persen akurat. Sebagai contoh, seorang jurnalis mengutip hanya sebagian dari apa yang dikatakan narasumber, memberikan kesan yang salah tentang maknanya. Sekali lagi, ini bisa disengaja, untuk meyakinkan pembaca dari sudut pandang tertentu, atau itu bisa merupakan hasil dari kesalahan yang tidak disengaja.  Apapun itu, berita semacam ini dengan cepat menarik pembaca dan dapat menjadi mengakar sebagai "mitos urban."

Cara Mendeteksi Berita Palsu.

Informasi diambil dari situ Kominfo:

1. Hati-hati dengan judul provokatif

Berita palsu seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menuding ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat berita palsu.

Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, sebagai pembaca kita bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati alamat situs 

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs tersebut. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.

Dari jumlah tersebut, tidak sampai 300 situs yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang harus diwaspadai.

3. Periksa fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari portal berita tidak resmi.

Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.

Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.

Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti.

Opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

Sebagai pengguna media sosial sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam mempercayai berita dan lebih selektif saat membagikan berita .

Jadi, lain kali sebelum  menekan tombol share, berhenti sejenak dan berpikir "apakah berita ini benar?"


Image by pexels.com

pesta pernikahan era media sosial instagramable


Beberapa tahun lalu saya di undang ke pesta pernikahan upper class di hotel nomor satu di Jakarta saat itu. Masuk ke ballroom seperti masuk ke negeri dongeng dengan dekor yang sangat cantik dihias bunga-bunga impor yang gosipnya bernilai 750 juta. Yes! itu hanya dekornya lho.

Soal makanan, favorit saya dari prasmanan hotel itu adalah Salmon en croute yang legendaris. Pengisi acaranya pun tidak kalah heboh, Tiga Diva dan Orkestra. Dan untuk melengkapi semua kemewahan acara adalah suvenir yang berupa parfum spesial di pesan untuk kedua mempelai dari Paris.

And that's way before social media era...
Pesta pernikahan mewah dengan banyak undangan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Baik pesta bertema internasional maupun secara adat. Tapi sekarang dengan adanya media sosial, standar pun meningkat drastis.

Pesta pernikahan menjadi ajang perlombaan untuk menghasilkan foto-foto cantik untuk dapat dipamerkan di media sosial. Keseluruhan paket pernikahan harus instagramable. Mulai dari foto pre-wedding di lokasi yang eksotis, gaun dari desainer top plus perhiasan berlian, kue pernikahan harus lebih dari 10 tingkat, dan setiap sudut pesta pernikahan harus bisa untuk selfie.

Belakangan malah ada tren baru, pesta pertunangan yang tidak kalah mewah dari pesta pernikahan. Resepsi tunangan lengkap dengan potong kue dan suvenir keren untuk para undangan. Sampai bingung, ini pesta pertunangan atau sekalian pernikahan...

BACA JUGA: Media Sosial, Candu Jaman Now

Wajar saja kalau mempelai ingin mewujudkan dream wedding nya selama budget mencukupi. Yang perlu diingat adalah tujuan menikah adalah kehidupan rumah tangga yang bahagia, bukan semata pesta pernikahan a la Crazy Rich Asians untuk pamer demi gengsi, eksis dan banyaknya like di postingan media sosial.

Image by freepik.com


Media sosial efek media sosial kecanduan


Apakah kecanduan media sosial itu?

Dorongan untuk selalu memeriksa media sosial secara berlebihan dan terus menerus, yang biasa juga disebut sebagai fear of missing out (FOMO).

Perilaku berlebihan ini memberikan efek buruk di kehidupan nyata dan hubungan dengan sesama. Dilansir dari Lifewire, setelah melakukan eksperimen dan mencatat hasrat beberapa ratus orang selama beberapa minggu, para peneliti di Universitas Chicago menyimpulkan bahwa kecanduan media sosial dapat lebih kuat daripada kecanduan rokok dan minuman keras. Peringkat keinginan untuk menggunakan media sosial berada diatas peringkat keinginan untuk merokok dan alkohol.

Para peneliti di Harvard University, menggunakan mesin MRI untuk memindai otak dan untuk menemukan apa yang terjadi ketika orang berbicara tentang diri mereka sendiri, yang merupakan bagian penting dari apa yang dilakukan orang-orang di media sosial. Mereka menemukan bahwa penggunaan media sosial merangsang bagian otak yang menghasilkan Dopamine, hormon yang menghasilkan rasa membutuhkan dan perasaan bahagia.

Apakah gejala kecanduan media sosial?

1. Memeriksa notifikasi media sosial adalah hal pertama yang dilakukan setelah bangun tidur.
2. Mood swing jika tidak dapat mengakses media sosial.
3. Kepercayaan diri bergantung dari banyaknya like di media sosial.
4. Lebih fokus ke media sosial walaupun sedang berkumpul bersama teman atau keluarga.
5. Menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial daripada di dunia nyata.
6. Terus menerus memeriksa notifikasi media sosial.

Apa yang bisa dilakukan?

Lakukan "Digital Detox" untuk menghindari kecanduan media sosial.

1. Matikan notifikasi media sosial. Faktor utama dari kecanduan media sosial adalah karena terus menerus menerima  notifikasi sosial media. Oleh karena itu cara efektif untuk mengatasinya adalah dengan mematikan notifikasi media sosial.

2. Memberi batasan waktu dalam menggunakan media sosial, Gunakan waktu minimal untuk memeriksa media sosial atau hanya lakukan di jam tertentu setiap harinya.

3. Batasi update status dan pergerakan sehari-hari di media sosial. Pahami kalau media sosial bukanlah buku harian.

4. Habiskan banyak waktu dengan teman dan keluarga. Fokus pada kegiatan di dunia nyata dan nikmati kegiatan sehari-hari bersama teman dan keluarga.

5. Carilah kesibukan atau hobi. Waktu luang membuka kesempatan untuk menghabiskan waktu di media sosial. Gunakan waktu untuk kegiatan menyenangkan seperti menjalankan hobi, membaca buku atau berolahraga.

BACA JUGA: Mulai berolahraga

Media sosial adalah platform luar biasa untuk terhubung dengan orang-orang, tapi jangan biarkan media sosial membuat kita mengabaikan kehidupan di dunia nyata atau mengambil alih hidup kita.

Gunakan teknologi untuk bergerak maju, bukan membuang waktu dan menjadi tidak produktif.


Photo by rawpixel.com from Pexels

Bahaya media sosial


Social media   noun
[soh-shuhl.mee-dee-uh]
interactive computer-mediated technologies that facilitate the creation and sharing of information, ideas, career interests and other forms of expression via virtual communities and networks.

Media sosial itu sangat mempermudah interaksi dan berbagi dengan teman, keluarga bahkan perfect strangers. Ada sensasi sendiri kalau postingan kita di like ataupun diberi komentar.

BACA JUGA:  Media Sosial, Candu Jaman Now

Walaupun rasanya ingin sekali share apapun yang kita lakukan di media sosial, tapi ada beberapa hal yang patut dihindari.

1. Informasi Pribadi
Informasi pribadi dapat dicuri dan digunakan untuk hal-hal yang merugikan. Oleh karena itu jangan pernah share nomor identitas diri, data bank dan kartu kredit, password, alamat domisili, nomor telpon, bahkan boarding pass.

2. Lokasi in real time
Fitur check-in di media sosial sangat memudahkan orang untuk mengetahui keberadaan kita yang bisa digunakan untuk alasan yang merugikan kita.

3. Foto dan informasi tentang keluarga
Some things better kept private. Kecuali jika lingkup pertemanan media sosial hanya dengan orang-orang yang sangat mengenal kita, posting informasi dan foto keluarga lebih baik dihindari.

4. Masalah pribadi
Karena ini lingkup pribadi dan tidak sepantasnya masuk ke ruang publik. Jangan jadikan media sosial tempat curhat. Bukan hanya hal ini mempermalukan diri sendiri dan orang yang terlibat dalam masalah tapi malah bisa memperkeruh suasana karena mendapat banyak tanggapan dari orang-orang yang tidak tahu duduk permasalahnnya.

5. Berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya
Belakangan banyak sekali kasus penangkapan pemilik akun media sosial yang menyebarkan berita bohong atau hoax. Be smart! Sebelum membagikan berita, selalu cek kebenaran dari berita tersebut. Gunakan internet untuk mencari kebenaran dari sumber yang terpercaya.

6. Konten yang menyinggung SARA
Hindari memasang artikel atau konten yang menyinggung suku, ras dan agama. Hal ini dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan. Pastikan untuk tidak memasang konten yang sensitif dan provokatif.

As much as I love social media... at the end of the day “All human beings have three lives: public, private, and secret.”
― Gabriel García Márquez.

Image by pexels.com
Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I am Jo. A graphic designer, living in Jakarta. I blog mostly about coffee, lifestyle, fashion, relationship but random topics might pop up out of my loud mind. And also check my story about the Archipelago too. Thank you for stopping by and I hope you enjoy a piece of my loud mind.

Populer Posts

  • 4 Jenis Kopi Yang Paling Terkenal di Dunia
  • 8 Cara Mengurangi Penggunaan Plastik
  • Art Jakarta 2019, A Feast to the Eyes
Community

Category

  • Beauty
  • Coffee
  • Fashion
  • Free Printable
  • Lifestyle
  • Random Mind
  • Relationships
  • Social Media
  • Travel
  • Wellness

Arsip Blog

  • ▼  2023 (3)
    • ▼  Maret (1)
      • 5 Gaya Hidup Berkelanjutan Yang Dapat Dilakukan Se...
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (13)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)

Followers

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates