A piece of my loud mind
  • Home
  • About Me
  • Disclaimer

Kopi yang dimodifikasi secara genetik (kopi GMO/transgenik) mengacu pada tanaman kopi yang telah diubah susunan genetiknya untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap hama, penyakit, dan tekanan lingkungan. Berikut adalah beberapa potensi pro dan kontra dari kopi transgenik:

Perkebunan kopi dataran tinggi

Kelebihan Kopi Transgenik:

1. Peningkatan produktivitas: Tanaman kopi transgenik dapat direkayasa untuk menghasilkan hasil biji kopi yang lebih tinggi, yang dapat membantu memenuhi permintaan kopi yang terus meningkat di seluruh dunia.

2. Ketahanan terhadap hama dan penyakit: Tanaman kopi transgenik dapat dibuat tahan terhadap hama dan penyakit tertentu yang dapat merusak tanaman, mengurangi kebutuhan akan pestisida dan bahan kimia lainnya.

3. Kelestarian lingkungan: Dengan mengurangi kebutuhan pestisida kimia dan herbisida, kopi transgenik dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari pertanian kopi.

4. Peningkatan rasa dan kualitas: Tanaman kopi transgenik dapat direkayasa untuk menghasilkan biji berkualitas lebih tinggi yang memiliki rasa, aroma, dan karakteristik lain yang lebih baik.

 

kopi ceri hijau dan merah

Kontra Kopi Transgenik:

1. Risiko kesehatan potensial: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan transgenik mungkin memiliki efek kesehatan yang negatif, meskipun efek kesehatan jangka panjang dari mengonsumsi kopi transgenik belum sepenuhnya dipahami.

2. Berkurangnya keanekaragaman hayati: Tanaman kopi transgenik dapat menggantikan spesies tanaman asli dan mengurangi keanekaragaman hayati, yang dapat menimbulkan konsekuensi ekologis yang negatif.

3. Kekhawatiran etis: Beberapa orang memiliki keprihatinan etis tentang rekayasa genetika dan percaya bahwa merusak susunan genetik tumbuhan adalah tidak alami dan berpotensi berbahaya.

4. Penerimaan konsumen: Beberapa konsumen mungkin enggan membeli kopi transgenik, yang dapat membatasi daya jual dan profitabilitasnya bagi petani. 

secangkir kopi hitam di atas meja kayu dengan latar belakang pegunungan

Secara keseluruhan, pro dan kontra kopi transgenik sangat kompleks dan bergantung pada berbagai faktor, termasuk kelestarian lingkungan, masalah kesehatan dan keselamatan, dan penerimaan konsumen. Penting bagi produsen kopi, konsumen, dan peneliti untuk mempertimbangkan secara hati-hati potensi manfaat dan risiko kopi transgenik sebelum memutuskan apakah akan mendukung pengembangan dan penggunaannya.

DISCLAIMER:
Seluruh artikel adalah hasil penulisan AI ChatGPT.
Foto pada artikel adalah kreasi gambar AI Microsoft Bing
Foto utama diambil dari pexels (Jessica Lewis Creative)

An angry man holding a laptop

Hasil survei dan pengamatan menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku manusia di dunia maya dan saat interaksi tatap muka. Banyak orang menjadi lebih kasar dan agresif saat mengemukakan pendapatnya di media sosial daripada saat berbicara secara langsung. Apa penyebabnya?

Interaksi sehari-hari manusia hampir seluruhnya didasarkan pada komunikasi nonverbal. Saat berinteraksi tatap muka dengan orang lain, kita terus memproses sinyal tanpa kata seperti ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, bahasa tubuh, kontak mata, bahkan jarak fisik antara kita dengan orang lain. 

Sinyal nonverbal ini adalah jantung dan jiwa dari interaksi manusia. Kita tidak dapat memahami arti sebenarnya dari suatu interaksi jika kita tidak memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan sinyal nonverbal ini (seperti dalam kasus autisme). 

BACA JUGA: Amygdala, Bagian Otak Pembajak Emosi 

Sinyal nonverbal memungkinkan kita untuk menyimpulkan niat orang lain, serta seberapa terlibat mereka dalam percakapan, apakah mereka sedang stres atau santai, apakah mereka tertarik kepada kita, dan seterusnya. Pesan-pesan ini ada dalam semua jenis interaksi tatap muka, bahkan yang tidak melibatkan percakapan aktif. Sinyal nonverbal menambah kedalaman interaksi, tetapi menuntut upaya kognitif dan emosional.

Interaksi tatap muka 'mengaktifkan' serangkaian area otak yang konsisten. Area ini bertugas membantu kita membuat kesimpulan tentang keadaan mental dan emosi orang lain.

Saat interaksi di dunia maya, komunikasi didasarkan pada isyarat sosial yang minimal atau terbatas. Sebagian besar sinyal ditunjukkan dalam emotikon atau tanda baca. Oleh karena itu emosi lebih mudah disembunyikan saat mengirim email atau membuat post di media sosial. Dunia maya menjadi platform yang membuat orang dapat menjadi siapa saja dan apa saja yang diinginkan.

A woman holding a handphone in a train
Ketut Subiyanto/Pexels

Perbedaan perilaku orang di dunia maya dan saat tatap muka

John Suler, seorang profesor psikologi di Rider University menerbitkan sebuah artikel berjudul “The Online Disinhibition Effect” yang menganalisa karakteristik interaksi internet. Efek disinhibition online menggambarkan longgarnya batas dan hambatan sosial saat interaksi di dunia maya dibandingkan saat interaksi tatap muka.

Kondisi ini sering membuat orang lebih terbuka secara online, dapat berekspresi lebih bebas, berperilaku lebih kasar, agresif, dan jahat dibanding saat melakukan interaksi tatap muka.

John Suler membagi menjadi dua kategori utama perilaku yang termasuk dalam efek disinhibisi online, yaitu disinhibisi jinak (benign disinhibition) dan disinhibisi toksik (toxic disinhibition). Benign disinhibition adalah perilaku di mana orang lebih membuka diri, menunjukkan emosi, hal-hal yang personal, dan positif di dunia maya daripada di kehidupan nyata.

BACA JUGA: Hindari Post 6 Hali ini di Social Media

Toxic disinhibition di sisi lain menunjukkan perilaku orang yang menggunakan bahasa kasar, menunjukkan kemarahan, kebencian bahkan menebarkan ancaman di dunia maya. Mengunjungi website kekerasan, dark web dan sejenisnya termasuk dalam perilaku disinhibisi toksik.

Mengapa ada perbedaan perilaku orang di dunia maya dan saat tatap muka

Suler membagi menjadi 6 faktor penyebabnya:

1. Anonimitas disosiatif (“Saya tidak dikenal”)
Di dunia maya, orang dapat berinteraksi dengan orang lain secara anonim. Merasa tidak dikenali identitasnya membuat orang menjadi aman dan merasa terlindungi sehingga dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa membahayakan identitas mereka.

2. Tidak terlihat (“Saya tidak terlihat”)
Dunia maya memberikan "tameng" yang membuat penggunanya tidak terlihat. Kondisi ini membuat orang merasa nyaman, tidak perlu khawatir tentang sinyal nonverbal dan membuat orang bernyali untuk melakukan hal-hal yang tidak berani mereka lakukan di dunia nyata. Keadaan "tidak terlihat" ini juga memungkinkan orang untuk mengubah identitas seperti kasus pria yang mengaku sebagai wanita di dunia maya, atau sebaliknya.

3. Asinkronisitas (“Sampai jumpa lagi”)
Percakapan dunia maya tidak selalu berjalan real time. Saat membuat postingan media sosial ada jeda waktu untuk pihak lain membaca apa yang kita tulis. Ini dapat memberikan kesan yang berbeda dan menyebabkan reaksi yang berbeda pula.

4. Introjeksi Solipsistik (“Semuanya ada di kepalaku”)
Tanpa tatap muka, saat membaca pesan dunia maya orang berimajinasi akan karakter dan persona dari lawan bicara. Teman dunia maya menjadi karakter yang dibentuk oleh harapan dan kebutuhan pribadi kita.

5. Imajinasi Disosiatif (“Ini hanya permainan”)
Orang mungkin melihat dunia maya sebagai tempat bermain di mana aturan normal interaksi sehari-hari tidak berlaku. Kondisi ini membuat pengguna dunia maya merasa dapat dengan mudahnya menjadi orang lain lalu melarikan diri hanya dengan login dan logout dari internet.

6. Minimalisasi Status dan Otoritas (“Aturan kalian tidak berlaku di sini”)
Status dan figur berotoritas tidak terlihat secara fisik di dunia maya, membuat orang tidak merasa terintimidasi. Dunia maya memberikan platform untuk berekspresi dengan bebas tanpa memandang otoritas dan status.

A guy resting checking a modern handphone
Eren Li/Pexels

Penyebab orang berperilaku lebih kasar dan agresif di dunia maya

Mengacu pada penyebab perbedaan perilaku menurut Suler, perilaku kasar dan agresif di dunia maya adalah karena orang merasa anonim, tidak terlihat sehingga tidak diketahui keberadaannya membuat pengguna dunia maya merasa aman untuk menjadi apapun serta melakukan apapun yang diinginkan. Dapat dengan mudahnya mengeluarkan rasa frustasi dan marah tanpa harus menghadapi resiko seperti jika dilakukan secara tatap muka.

Imajinasi disosiatif juga mengaburkan garis antara kenyataan atau hanya main-main. Orang merasa berkata kasar, agresif mencaci maki bahkan ancaman hanya sebagai candaan, permainan yang jika ada konsekuensi dapat dihindari semudah logout dari dunia maya.

BACA JUGA: Mengenal 4 Hormon Pemicu Rasa Bahagia

Merasa setara dengan siapapun di dunia maya, menaikkan rasa percaya diri untuk melawan otoritas, menghilangkan etika dan membuat orang merasa berhak untuk berekspresi sesuka hatinya.

Faktor ikut-ikutan dan FOMO juga berperan penting dalam perilaku pengguna dunia maya. Seringkali menjadi agresif dan kasar di dunia maya mendapat tanggapan seperti komentar balik, like dan retweet membuat pengguna merasa mendapatkan perhatian, dukungan dan menjadi bagian dari tren yang sedang berjalan. 

Bijak dalam menggunakan media sosial dan berselancar di dunia maya sangat dibutuhkan saat ini mengingat semakin besarnya porsi waktu yang dihabiskan di dunia maya belakangan ini. Menyadari bahwa interaksi sosial di dunia maya sama pentingnya dengan interaksi langsung yang artinya ada etika dan aturan yang harus dijalankan serta konsekuensi yang harus dihadapi dalam setiap tindakan yang dilakukan.


Daftar Pustaka:
Online Disinhibition Effect (Suler)
The Psychology Behind Social Media Interactions 

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

women carrying basket and tumbler

Melihat kondisi lingkungan yang memburuk dengan cepat, gaya hidup berkelanjutan semakin dirasa penting untuk dijalankan. Ternyata menjalankannya tidak sesulit yang dibayangkan. Kita semua dapat melakukan gaya hidup berkelanjutan dengan merubah rutinitas yang dilakukan setiap hari agar dapat berkontribusi pada solusi berkelanjutan.

Dilansir dari sustainablelivingideas, ada banyak cara untuk dapat ambil bagian dalam menjaga lingkungan dan mengurangi polusi. Mulai dari mengurangi penggunaan plastik dan listrik hingga membeli pakaian yang ramah lingkungan adalah sebagian dari rutinitas yang dapat dilakukan sehari-hari. Mudah kan? Mari kita lihat 5 contoh gaya hidup berkelanjutan yang dapat dilakukan setiap hari.

1. Mengurangi penggunaan plastik

Penggunaan plastik adalah salah satu masalah paling mendesak saat ini dan penyumbang utama polusi global. Untuk mengurangi konsumsi plastik dan dampak lingkungan yang terkait, pertama-tama kita harus menyadari masalahnya.

40% dari plastik yang diproduksi setiap tahun adalah plastik sekali pakai dan jenis ini membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai, kita bisa mulai dengan beralih ke tas pakai ulang saat berbelanja.

Selain itu, kita dapat berinvestasi dalam barang-barang yang dapat digunakan kembali seperti botol air dan wadah penyimpanan makanan yang akan bertahan selama bertahun-tahun daripada menambah sampah dengan menggunakan bahan sekali pakai.

BACA JUGA: 8 Cara Mengurangi Penggunaan Plastik

2. Hemat energi

Mengurangi penggunaan energi adalah komponen kunci dari hidup berkelanjutan. Beberapa praktek sederhana dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi, salah satunya adalah beralih ke pilihan pencahayaan yang lebih efisien, seperti bola lampu LED. LED bertahan lebih lama dari lampu pijar tradisional dan mengkonsumsi lebih sedikit listrik, yang berarti tagihan listrik per bulan juga berkurang.

Pilihan lainnya adalah berinvestasi pada peralatan hemat energi untuk penggunaan sehari-hari di rumah. Mengganti peralatan lama dengan produk bersertifikasi ENERGY STAR, karena jumlah listrik yang digunakan dapat berkurang hingga 30%.

Beralih ke panel surya atau turbin angin untuk menghasilkan energi bersih di rumah, bisa menjadi bahan pertimbangan karena sumber energi terbarukan ini dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada sumber daya tradisional sekaligus menyediakan listrik yang bersih dan andal untuk tahun-tahun mendatang.

3. Batasi penggunaan air

Air adalah sumber daya yang terbatas dan salah satu elemen terpenting untuk menopang kehidupan. Untuk menjalani hidup yang berkelanjutan, kita harus belajar menggunakan air secara bertanggung jawab. Ini termasuk mengurangi limbah air, menghemat air dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan sumber air alternatif jika tersedia.

Perubahan sederhana seperti mandi lebih singkat dan mematikan keran saat menyikat gigi dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam mengurangi penggunaan air. Selain itu, saat membeli peralatan baru, pilih model hemat energi yang menggunakan lebih sedikit air.

Mom and child washing hands in white basin
Ketut Subiyanto/Pexels

Memanen air hujan adalah cara bagus untuk melestarikan sumber daya sambil menjalankan gaya hidup berkelanjutan. Dengan mengumpulkan air hujan dari atap rumah atau area lain dan menyimpannya untuk digunakan saat dibutuhkan, dapat mengurangi ketergantungan pada persediaan air tanah. Air hasil panenan ini dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau mencuci mobil tanpa memberikan dampak negatif pada lingkungan.

Dengan mengambil langkah kecil menuju penggunaan air yang bertanggung jawab setiap hari, kita semua dapat membantu melindungi sumber daya yang berharga ini untuk generasi mendatang.

4. Memilih angkutan umum

Naik transportasi umum daripada kendaraan pribadi dapat mengurangi polusi, menghemat uang, dan membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan transportasi umum alih-alih mengemudi sendiri dapat mengurangi jejak karbon seseorang setidaknya hingga 20%.

Berkurangnya kendaraan pribadi di jalan membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas, serta menekan polusi udara yang disebabkan oleh emisi kendaraan. Menggunakan transportasi umum seringkali lebih hemat waktu daripada mengemudi. Kereta api dan bus cenderung bergerak lebih cepat daripada kendaraan pribadi karena memiliki jalur khusus dan menghindari kemacetan lalu lintas.

Kesimpulannya, menggunakan transportasi umum adalah salah satu cara yang bagus untuk gaya hidup berkelanjutan sambil menghemat waktu dan uang. 

BACA JUGA: Gaya Hidup Sirkular dalam Kehidupan Sehari-hari

5. Pilihan belanja

Berbelanja secara berkelanjutan tidak hanya membantu mengurangi polusi dan limbah, tetapi juga membantu mendukung perusahaan yang berdedikasi untuk memproduksi barang-barang ramah lingkungan.

Berbelanja secara berkelanjutan berarti menghindari produk yang terbuat dari plastik dan bahan sintetis, sebagai gantinya memilih bahan daur ulang atau terbarukan.

Selain itu, membeli produk buatan lokal dapat membantu mengurangi jejak karbon yang disebabkan oleh emisi transportasi barang jarak jauh. Selalu mengutamakan kualitas bukan kuantitas dalam berbelanja agar meningkatkan jangka waktu penggunaan barang sehingga dapat mengurangi limbah.

Saat ini sudah banyak merek yang menjual produk berkelanjutan, baik produk fashion, kecantikan hingga produk rumah tangga. Teliti dalam memilih merek berkelanjutan agar terhindar dari praktek greenwashing atau klaim palsu.

Tren thrifting dan bertukar pakaian layak pakai merupakan salah satu alternatif dalam menjalankan gaya hidup berkelanjutan.

Infographic Sustainable lifestyle
jochristiehuang

Dengan melakukan gaya hidup berkelanjutan yang sederhana ini setiap hari, kita berperan dalam menjaga lingkungan serta mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Jadi mengapa tidak segera dimulai?

 

Photo by Tima Miroshnichenko from PexelsPhoto by Tima Miroshnichenko: https://www.pexels.com/photo/a-person-holding-brown-basket-with-vegetables-7879858/Photo by Tima Miroshnichenko: https://www.pexels.com/photo/a-person-holding-brown-basket-with-vegetables-7879858/
Perempuan pengguna social media

Membaca persepsi pelanggan merupakan salah satu fungsi social media listening tools yang dapat dioptimalkan. Pasalnya, tanpa mengetahui apa yang target audiensi butuhkan, Anda akan kesulitan mengembangkan produk maupun membuat strategi pemasaran yang sesuai.

Lantas, apa yang dimaksud persepsi pelanggan? Mengapa pelaku usaha harus mempelajarinya?

Persepsi pelanggan untuk kelangsungan bisnis

Disitat dari Hubspot, customer perception atau persepsi pelanggan merupakan opini pelanggan seputar produk yang diberikan perusahaan. Istilah ini juga merujuk pada kesimpulan yang diambil dari sejumlah pengalaman penggunaan saat memakai layanan atau barang tertentu.

Akan tetapi, persepsi pelanggan kini sudah mencakup cara pelanggan dalam memilih, mengelola, hingga menafsirkan informasi sehubungan produk perusahaan. Maka dari itu perusahaan, khususnya B2C, menggunakannya untuk memahami kebutuhan audiensi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan produknya maupun pelayanan mereka. 

Pemakai laptop dan mobile phone
Pexels/ Cottonbro Studio

 

Manfaat persepsi pelanggan dalam menjalankan bisnis

Mengetahui kebutuhan target audiensi bukan satu-satunya manfaat yang diperoleh dari persepsi pelanggan. Anda juga akan menerima benefit-benefit seperti:

- Memunculkan peluang bisnis yang menarik;
- Memperkaya nilai brand atau merek;
- Memperbaiki kualitas layanan dan barang;
- Membangun brand loyalty;
- Menghitung biaya promosi produk. 

Social media marketing
Pexels/ George Milton


Matamaya adalah partner yang tepat bagi Anda yang belum terlatih memakai social media listening tools untuk mendapatkan persepsi pelanggan yang sesuai. Jadi, Anda dapat membuat produk sesuai kebutuhan audiensi sekaligus meningkatkan konversi penjualannya.

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Makanan Tahun Bau Imlek di atas meja kayu dihidangkan bersama teh oleh perempuan baju merah

Tahun Baru Imlek adalah waktu bagi keluarga untuk berkumpul untuk merayakan dan menikmati makanan tradisional yang lezat. Tiap keluarga memiliki tradisinya masing-masing, tapi ada beberapa makanan yang biasanya dihidangkan saat Tahun Baru Imlek. Makanan ini dipercaya melambangkan keberuntungan dan kemakmuran di tahun mendatang.

Simbol keberuntungan dari makanan Tahun Baru Imlek ini didasarkan pada pengucapan atau penampilannya. Tidak hanya hidangan itu sendiri yang penting, tetapi juga persiapan serta cara penyajian sangat berarti. 

BACA JUGA: Mengenal Tradisi Tahun Baru Imlek

Salah satu hidangan paling populer selama Tahun Baru Imlek adalah pangsit. Pangsit umumnya diisi daging cincang dan sayuran cincang halus yang dibungkus dengan adonan kulit yang tipis dan elastis. Isi pangsit yang populer adalah daging babi cincang, udang potong dadu, ikan, ayam giling, daging sapi, dan sayuran. Pangsit bisa dimasak dengan cara direbus, dikukus, digoreng atau dipanggang. Bentuk pangsit yang bulat dipercaya melambangkan reuni dan kekayaan. 

Ikan adalah hidangan penting lainnya, karena melambangkan kemakmuran dan kelimpahan. Dalam bahasa Mandarin kata ikan "Yu" terdengar sama dengan kata surplus. Ikan kukus adalah salah satu resep Tahun Baru Imlek yang paling terkenal.

Menu mie juga populer karena melambangkan umur panjang. Mie dapat diolah menjadi mie goreng, mie rebus atau mie kuah disajikan dengan kaldu.

Hidangan lainnya adalah Niangao, juga dikenal sebagai kue keranjang. Terbuat dari ketan, gula, chestnut, kurma Cina, dan daun teratai. Tekstur lengket dari hidangan ini melambangkan kebersamaan dan persatuan. Kue ini juga dipercaya membawa keberuntungan untuk tahun yang akan datang.

Makan lumpia bersama di meja makan penuh hidangan Tahun Baru Imlek

Lumpia juga merupakan makanan yang disiapkan saat Tahun Baru Imlek. Lumpia adalah hidangan dim sum Kanton berupa gulungan berbentuk silinder yang diisi dengan sayuran, daging, atau sesuatu yang manis. Isian lumpia dibungkus dengan pembungkus adonan tipis, kemudian digoreng sampai berwarna kuning keemasan. Lumpia mewakili kekayaan dan keberuntungan karena bentuknya menyerupai emas batangan.

Bola ketan atau Tangyuan biasanya disajikan sebagai makanan penutup. Pengucapan dan bentuk bulat Tangyuan dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan. Itu sebabnya Tangyuan menjadi salah satu makanan yang dihidangkan selama perayaan Tahun Baru Imlek.

Buah-buahan tertentu dimakan saat Tahun Baru Imlek, seperti jeruk Mandarin, jeruk Ponkam, dan jeruk Bali. Jenis buah ini dipilih karena bentuknya bulat dan berwarna "emas", melambangkan sukses dan kekayaan.

Teh merupakan minuman yang wajib disuguhkan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Dipercaya membawa keberuntungan, dan sering disajikan kepada tamu sebagai tanda keramahtamahan.

Photo by Angela Roma from Pexels

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I am Jo. A graphic designer, living in Jakarta. I blog mostly about coffee, lifestyle, fashion, relationship but random topics might pop up out of my loud mind. And also check my story about the Archipelago too. Thank you for stopping by and I hope you enjoy a piece of my loud mind.

Populer Posts

  • 4 Jenis Kopi Yang Paling Terkenal di Dunia
  • 8 Cara Mengurangi Penggunaan Plastik
  • Art Jakarta 2019, A Feast to the Eyes
Community

Category

  • Beauty
  • Coffee
  • Fashion
  • Free Printable
  • Lifestyle
  • Random Mind
  • Relationships
  • Social Media
  • Travel
  • Wellness

Arsip Blog

  • ▼  2023 (5)
    • ▼  April (2)
      • Pro dan Kontra Kopi Transgenik
      • Penyebab Orang Lebih Kasar dan Agresif di Dunia Maya
    • ►  Maret (1)
      • 5 Gaya Hidup Berkelanjutan Yang Dapat Dilakukan Se...
    • ►  Februari (1)
      • Pentingnya Persepsi Pelanggan dalam Pemakaian Soci...
    • ►  Januari (1)
      • Makanan yang Biasa Dihidangkan Saat Tahun Baru Imlek
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (13)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)

Followers

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates