A piece of my loud mind
  • Home
  • About Me
  • Disclaimer
media sosial instagram facebook twitter tiktok

Tidak bisa disangkal bahwa kehidupan saat ini hampir semua berpusat pada satu hal, yaitu media sosial. Kita hidup di dunia di mana banyaknya 'like' dan 'follower' di media sosial menentukan nilai dan kelayakan seseorang. Orang-orang berlomba untuk mendapatkan pengakuan tersebut. Bahkan tidak jarang yang memilih untuk membeli like dan follower agar terlihat tenar di media sosial dan mendapatkan julukan selebgram ataupun influencer.

BACA JUGA: Media Sosial, Candu Jaman Now

Akhir-akhir ini muncul fenomena flexing, perilaku pamer kekayaan di media sosial seiring dengan munculnya istilah sultan dan crazy rich. Dari pamer saldo bank, koleksi barang-barang branded, deretan mobil super mewah hingga jet pribadi. Perilaku ini menjadi viral dan meraup banyak like dan penggemar. 

flexing pamer private jet sports car mobil mewah
pexels.com

Sangat mudah bagi orang untuk memamerkan kehidupan di media sosial secara berbeda dari kehidupannya di dunia nyata. Hampir semua orang hanya memasang saat-saat bahagia mereka di media sosial, foto-foto tidak sempurna dimodifikasi bahkan flexing kekayaan yang belum tentu benar-benar mereka miliki. 

Kehidupan "sempurna" yang ditampilkan media sosial terkadang membuat kita lupa bahwa tidak semua yang muncul di media sosial adalah yang sebenarnya. Kehidupan di dunia nyata tidak ada yang benar-benar sempurna, semua orang memiliki kesulitan dan masalahnya tersendiri. Namun ilusi kesempurnaan hidup media sosial membutakan sehingga kita sering bertanya-tanya kenapa kehidupan orang-orang begitu sempurna dan membandingkan dengan kehidupan pribadi kita.

shopping bag sunglasses milan coat social  media
pexels.com

Tak heran jika akhirnya bermunculan crazy rich wannabes, orang-orang sok kaya yang menghalalkan segala cara untuk bisa pamer di media sosial agar mendapatkan pengakuan dan mendapatkan kehidupan "sempurna". Dan tidak sedikit dari mereka harus menanggung konsekuensi dari pilihan hidup itu. Banyak kasus yang melibatkan para influencer dan sultan media sosial. Mulai dari pemalsuan, hutang bank, korupsi dan yang terbaru penipuan investasi trading.

Oleh karena itu kita harus bijak dalam bermedia sosial karena kenyataannya hidup seringkali rumit, kacau, penuh perjuangan dan jauh dari sempurna. Jangan biarkan media sosial orang lain membuat kita menjadi rendah diri dan tidak mensyukuri hidup. Karena seringkali rumput tetangga lebih hijau karena rumputnya palsu.

Main image by Pexels.com

Tisane cangkir potongan jeruk rempah bunga daun

Mengenal Tisane

Berbeda dengan teh yang berasal dari seduhan daun teh (Camellia Sinensis), Tisane merupakan hasil seduhan dari berbagai rempah, kulit/ akar kayu, bij-bijian, buah dan bunga kering. Karena tidak mengandung daun teh, tisane merupakan minuman yang tidak mengandung kafein.

Kata tisane berasal dari bahasa Yunani ptisanē yang mengacu pada minuman herbal yang terbuat dari air rendaman barley.

Cara menyeduh tisane sama dengan cara menyeduh teh. Kantong teh atau saringan teh dapat digunakan untuk menyaring bahan-bahan yang digunakan. Diperlukan sekitar 5-10 menit sampai seduhan siap untuk diminum. Tisane dapat ditambahkan madu sebagai pemanis dan disajikan panas atau dingin.

BACA JUGA: Melawan Radang Tenggorokan Tanpa Antibiotik

Jenis Tisane

Beragam bahan dasar yang digunakan untuk tisane adalah bunga, daun, buah, berbagai rempah, biji-bijian dan akar tanaman. Bunga yang sering digunakan adalah Lavender, Chamomile, Rosella dan Bunga Telang. Sedangkan daun Mint, Serai dan daun Thyme merupakan jenis yang sering digunakan dalam tisane berbahan dasar daun. Lemon, lime, peach, apel, goji beri merupakan sebagian dari buah-buahan yang dapat dijadikan seduhan tisane. Rempah seperti kapulaga, jahe, kayu manis, cengkeh dan biji pala termasuk bahan dasar tisane yang banyak disukai.

Tisane dapat dibuat dari seduhan satu jenis bahan atau dicampur dari beberapa bahan yang saling melengkapi tergantung dari rasa dan manfaat yang diinginkan.

lavender chamomile daun

Manfaat Tisane

Tisane tidak hanya memberikan alternatif pilihan minuman tapi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. 

BACA JUGA: Potensi Komoditas Lokal untuk Produk Kecantikan dan Kesehatan

Tergantung dari bahan dasar yang digunakan, tisane memberi khasiat:
- Menenangkan tubuh dan pikiran.
- Meredakan sakit dan peradangan.
- Meningkatkan imun tubuh.
- Mengobati penyakit seperti batuk dan flu.
- Mencegah berbagai penyakit.
- Membantu masalah tidur.
- Memperbaiki masalah pencernaan, hormon dan metabolisme.

Sebagai catatan, jangan gunakan teko alumunium dalam menyeduh tisane karena dapat bereaksi terhadap bahan-bahan yang digunakan dan menghasilkan racun. 

Images by Lisa Fotios and Tara Winstead from pexels.com

Kain Pakaian Recycle Upcycle

Dengan semakin meningkatnya konsumsi fashion, meningkat pula permasalahan yang ditimbulkan. Menurut earth.org, industri fashion menyumbang 10% emisi karbon dunia. Produksi fashion menghasilkan polusi dari hulu ke hilir, dari penggunaan pestisida yang berlebihan untuk pertanian kapas, persiapan benang, pewarnaan bahan hingga pembuangan limbah fashion yang menumpuk dan sebagian besar adalah bahan yang tidak mudah terurai.

BACA JUGA: Trashy Fashion: Limbah Fashion yang Terlupakan

Salah satu cara untuk mengurangi limbah fashion selain recycle dan upcycle adalah repurpose. Kata repurpose memiliki arti mengubah suatu barang agar memiliki kegunaan baru. Dalam dunia fashion, repurpose memiliki arti mengubah pakaian yang sudah tidak terpakai lagi menjadi sesuatu yang berguna.

Hampir semua jenis bahan pakaian dapat diubah. Kain dari pakaian lama dapat dijadikan quilt dan patchwork. Bahkan dengan sedikit kreativitas, pakaian tidak terpakai dapat disulap menjadi barang berguna.

Beberapa ide repurpose fashion yang mudah untuk dilakukan untuk mengurangi limbah fashion:
1. Pouch Serbaguna (Repurpose Dasi)

dasi pouch serbaguna tine zipper

Dasi-dasi yang sudah tidak terpakai lagi bisa dengan mudah diubah menjadi pouch yang serbaguna ini.

2. Kait Gantungan Aksesoris (Repurpose Denim)

denim hook kaitan aksesoris lemari

Bahan denim yang tebal dan kuat cocok untuk diubah menjadi kaitan lemari untuk display aksesoris agar mudah dicari. 

3. Kap Lampu (Repurpose Sweater)

sweater kap lampu ide lampshade

Caranya mudah, bahannya sederhana dan hasilnya kap lampu unik hanya kalian yang punya.

4. Headband (Repurpose T-shirt)

headband t-shirt ikat kepala unik

T-shirt kesayangan sayang dibuang? Jangan sedih, kalian bisa repurpose jadi headband serbaguna. 

5. Bantal Sofa (Repurpose Kemeja)

bantal sofa kemeja cushion

Tampilan sofa kalian akan tambah cantik dengan bantal sofa dari kemeja bekas ini.

Kalian juga perlu tahu tentang 10 fakta limbah industri fashion, agar semakin terinspirasi untuk mengurangi limbah fashion dengan cara repurpose pakaian bekas kalian. 

Image by cottonbro from Pexels.com

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I am Jo. A graphic designer, living in Jakarta. I blog mostly about coffee, lifestyle, fashion, relationship but random topics might pop up out of my loud mind. And also check my story about the Archipelago too. Thank you for stopping by and I hope you enjoy a piece of my loud mind.

Populer Posts

  • 4 Jenis Kopi Yang Paling Terkenal di Dunia
  • 8 Cara Mengurangi Penggunaan Plastik
  • Art Jakarta 2019, A Feast to the Eyes
Community

Category

  • Beauty
  • Coffee
  • Fashion
  • Free Printable
  • Lifestyle
  • Random Mind
  • Relationships
  • Social Media
  • Travel
  • Wellness

Arsip Blog

  • ►  2023 (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2022 (26)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
    • ▼  Februari (3)
      • Bijak dalam Bermedia Sosial
      • Tisane, Seduhan Tanaman dengan Berbagai Manfaat
      • Repurpose - Cara Mengurangi Limbah Fashion
    • ►  Januari (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (13)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)

Followers

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates