A piece of my loud mind
  • Home
  • About Me
  • Disclaimer


Curly hair woman screaming

Otak manusia adalah salah satu organ yang paling menarik. Otak berfungsi sebagai pusat komando tubuh yang memungkinkan manusia melakukan kegiatan sehari-hari. Dari semua hal luar biasa yang dapat dilakukan otak, fungsi utamanya adalah untuk bertahan hidup. Otak terus menerus mencari dan memberi respon terhadap segala hal yang dianggap sebagai ancaman.

Amigdala adalah bagian otak berbentuk seperti kacang almond yang terletak di bagian tengah otak. Berfungsi memproses emosi dan berperan dalam mengontrol respon fight-or-flight (melawan atau melarikan diri).

Manusia purba mengembangkan respon ini untuk menghadapi ancaman fisik dalam situasi berbahaya. Otak melepaskan hormon stres yang mempersiapkan tubuh untuk menghadapi atau melarikan diri dari ancaman. Dorongan untuk melindungi diri ini bersifat otomatis dan dibawah sadar.

Prefrontal cortex adalah bagian otak yang mengatur pemikiran, gerakan, perencanaan dan pengambilan keputusan. Otak bagian depan ini memungkinkan manusia untuk mengevaluasi emosi dan kemudian menggunakan pengalaman dan penilaian untuk merespons secara sadar. Reaksi-reaksi ini tidak otomatis, seperti yang dihasilkan oleh amigdala.

Saat terjadi ancaman fisik, amigdala segera memberikan respons fight-or-flight, tetapi prefrontal cortex memproses informasi yang diterima untuk menentukan apakah ancaman itu benar berbahaya. Jika bukan bahaya langsung, prefrontal cortex membantu untuk memutuskan apa yang harus dilakukan untuk menanggapi kondisi tersebut.

BACA JUGA: Mengenal 4 Hormon Pemicu Rasa Bahagia

Untuk ancaman ringan atau sedang, prefrontal cortex seringkali dapat tidak mengindahkan amigdala sehingga dapat memberi respon secara rasional. Tetapi dalam kasus ancaman yang kuat, amigdala langsung memicu respons fight-or-flight sebelum cortex sempat bereaksi untuk mencegah.

Saat ini, ancaman umum manusia cenderung berbeda dengan yang dialami oleh manusia purba. Ancaman yang dihadapi lebih banyak dipicu oleh emosi seperti stres, ketakutan, kecemasan, agresi, dan kemarahan. 

Namun amigdala tidak dapat membedakan antara ancaman fisik dan emosional. Dalam kondisi emosi, amigdala terpicu secara otomatis sebelum prefrontal cortex dapat memberikan alasan logis untuk menanggapi situasi tersebut. Hal ini menyebabkan reaksi mendadak yang emosional dan tidak logis bahkan tidak wajar. 

Dalam buku “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ”, psikolog Daniel Goleman menamakan reaksi emosional yang berlebihan ini “amygdala hijack”. Pembajakan amigdala terjadi ketika amigdala merespon stres dan melumpuhkan prefrontal cortex menyebabkan orang bereaksi secara emosional, tidak dapat berpikir jernih dan kehilangan perspektif. Sering kali pembajakan amigdala menghasilkan reaksi emosional yang mengarah pada penyesalan dan rasa malu setelahnya.

BACA JUGA: Pentingnya Punya Waktu untuk Diri Sendiri

Gejala Amygdala Hijack

Gejala pembajakan amigdala disebabkan oleh respon kimiawi tubuh terhadap stres. Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, kortisol, dan epinefrin, mempersiapkan tubuh untuk melawan-atau-lari dan memiliki efek pada tubuh seperti:

- Detak jantung cepat
- Kulit lembab
- Pupil melebar untuk meningkatkan penglihatan untuk respons yang lebih cepat
- Berkeringat
- Merinding
- Peningkatan gula darah – untuk energi segera
- Pembuluh darah yang berkontraksi memungkinkan tubuh untuk mengarahkan darah ke kelompok otot utama
- Jalur udara memperluas untuk memungkinkan oksigen lebih banyak masuk

Pembajakan amigdala dapat menyebabkan perilaku yang dianggap tidak rasional seperti berteriak, caci maki, histeris atau menangis.

Mad man in checkered shirt
Andrea Piacquadio from Pexels.com

Bagaimana Mencegah Amygdala Hijack

Goleman mengusulkan agar kecerdasan emosional harus ditingkatkan mencegah pembajakan amigdala.

Ada 5 kompetensi dasar yang penting untuk meningkatkan kecerdasan emosional yaitu:

1. Kesadaran diri
Menjadi sadar diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan saat itu terjadi. Mengendalikan situasi untuk mempertimbangkan harus bagaimana menanggapi keadaan dapat mencegah amigdala mengesampingkan pemikiran rasional.

2. Pengaturan diri
Kemampuan mengatur diri sendiri berarti pengelolaan emosi yang baik sehingga mampu untuk  dapat merespon stres secara logis bukan dengan bereaksi secara emosional tanpa pertimbangan. 

3. Motivasi
Orang yang cerdas secara emosional, menurut Goleman, adalah yang memiliki motivasi intrinsik dalam bekerja atau kegiatan lainnya.

4. Empati
Peka terhadap perasaan orang lain dan mengelola emosi sendiri agar dapat menanggapi konflik dengan baik.

5. Keterampilan sosial
Menurut Goleman, orang yang cerdas secara emosi menunjukkan keterampilan sosial yang baik dan mampu untuk bereaksi secara positif saat terjadi konflik atau tekanan.

6. Mindfulness
Mindfulness adalah metode lain yang dapat digunakan untuk mencegah pembajakan amigdala. Kesadaran penuh (mindfulness) adalah kemampuan untuk sepenuhnya hadir pada saat ini, sadar akan diri, di mana seseorang berada, dan apa yang dirasakannya.

BACA JUGA: Menjaga Pikiran Positif Selama Pandemi

Cara Mengatasi Amygdala Hijack

Pembajakan amigdala dapat tetap terjadi walaupun tindakan pencegahan sudah dilakukan. Namun ada baiknya mempelajari bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.

1. Mengenali dan menamai emosi saat terjadi. Ini dapat menggeser koneksi kembali ke prefrontal cortex. Bahkan hanya dengan menyatakan 'Saya kesal' bisa cukup untuk membuat perasaan menjadi kurang intens dan mengembalikan pola pikir rasional.

2. 6-second rule (Aturan 6 detik). Reaksi kimiawi penyebab respon amigdala dapat menghilang dalam hitungan detik, oleh karean itu menunda respon selama sekitar 6 detik dapat mencegah amigdala mengambil kendali yang dapat menyebabkan reaksi emosional. Luangkan waktu untuk memikirkan sesuatu yang positif atau untuk fokus pada pernapasan.

3. Pernapasan dapat menjadi alat yang ampuh selama situasi yang meningkat karena dapat memicu sistem saraf parasimpatis untuk menghasilkan respon tubuh yang tenang. Mengendalikan pernapasan dalam situasi stres menghasilkan keputusan rasional yang tidak didorong oleh emosi.

4. Bergerak dan berpindah posisi dalam situasi stres akan mengaktifkan kembali bagian otak yang mengendalikan pikiran. Selain itu, menjauh dari situasi saat dilanda stres yang tidak terkendali dapat membantu untuk menguasai emosi dan melihat segala sesuatu dari perspektif yang rasional.

5. Berbagi beban mental dengan orang terpercaya saat merasakan emosi yang berlebihan, dapat mengurangi tekanan mental dan mengurangi ancaman yang dirasakan oleh amigdala. Penggunaan bahasa atau berbicara dalam situasi yang sangat emosional mendorong kerja prefrontal cortex dan mengembalikan cara berpikir rasional.

BACA JUGA: 4 Langkah Penting untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Ketika pembajakan amigdala tidak dapat dicegah, akan sangat membantu untuk mengakui tindakan yang telah dilakukan, refleksi diri dan menjadikan pelajaran untuk menghindari pembajakan amigdala di kemudian hari.

Sumber:

  • Guy-Evans, O. (2021, Nov 05). Amygdala Hijack and The Fight or Flight Response. Simply Psychology.
  • Amygdala Hijack: When Emotion Takes Over

Main photo by Liza Summer from Pexels.com

Wanita menekan gua sha jade ke wajah


Gua sha adalah alat pipih yang terbuat dari batu semi mulia, digunakan untuk memijat wajah dan tubuh. Gua sha berakar dari pengobatan tradisional Cina, yang memegang prinsip bahwa qi (dibaca "chi" atau energi) harus mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh. Masalah kesehatan akan muncul ketika qi terhambat di area tertentu.

Praktisi pengobatan tradisional Cina menggunakan gua sha untuk menekan dan mengerok lembut bagian tubuh di mana energi tersumbat untuk meningkatkan sirkulasi dan mempercepat penyembuhan.

Manfaat Gua Sha

Manfaat gua sha
Photo by sublimelife.in

Manfaat yang dirasakan setelah penggunaan guasha secara benar dan teratur:

1. Drainase Limfatik
Sistem pembuangan getah bening yang lambat dapat menyebabkan bengkak, kulit sembab, jerawat, kelelahan dan masalah kulit lainnya. Sirkulasi getah bening dapat ditingkatkan melalui gerakan otot atau pijatan, oleh sebab itu gua sha digunakan untuk melancarkan sirkulasi.

2. Bantu Mengatasi Jerawat Batu
Meskipun banyak pendapat untuk menghindari penggunaan gua sha pada kulit jerawat, alat ini membantu melancarkan sirkulasi sehingga meredakan kemerahan, flare-up dan ukuran jerawat. Namun harus diingat untuk tidak menggunakan gua sha pada kulit yang luka dan pustula (jerawat bernanah).

3. Memudarkan Bekas Jerawat
Gua sha melancarkan peredaran darah dan memperbarui sel-sel kulit sehingga memudarkan bekas jerawat.

4. Lingkaran Gelap Sekitar Mata Membaik
Lingkaran mata yang gelap bisa disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup dan sirkulasi yang buruk. Gua sha memperbaiki sirkulasi sehingga lingkaran gelap akan memudar.

5. Mengencangkan Kulit
Gua sha melancarkan pembuangan cairan sehingga kulit menjadi kencang. Tekanan dari gua sha melemaskan otot dan bagian yang kaku, sehingga menghaluskan kerutan dan mengurangi tanda penuaan.

6. Kulit Lebih Bercahaya
Sirkulasi yang membaik dan sistem limfatik yang bekerja lebih baik menghasilkan kulit yang lebih lembab dan bercahaya.

7. Kontur Rahang dan Tulang Pipi Lebih Terlihat
Sistem pembuangan yang lancar menghilangkan kulit sembab dan membuat kontur rahang dan tulang pipi menjadi semakin terlihat.

BACA JUGA: Akhirnya, Day Cream yang Cocok untuk Kulit Sensitif Saya

Cara Memilih Gua Sha

Tangan memegang gua sha
Photo by Cherrydeck on Unsplash

Berdasarkan bahan:

1. Rose Quartz
Warna merah muda yang cantik ini dikaitkan dengan emosi, kasih sayang, dan cinta. Sangat cocok untuk menghaluskan garis-garis dan kerutan pada kulit serta membuang racun yang ada di dalam tubuh.

2. Black Obsidian
Bahan ini memiliki unsur api, air, dan tanah yang sangat kuat untuk membersihkan pikiran dan emosi negatif yang mungkin ada di dalam tubuh. Berfungsi untuk meremajakan kulit dan memperbaiki jaringan otot.

3. Jade
Jenis batu ini memberikan keseimbangan, mengurangi bengkak dan melancarkan drainase limfatik.

4. Amethyst
Amethyst adalah pereda stres dan membersihkan energi negatif. Batu ini menenangkan kulit dan mengecilkan pori-pori.

Berdasarkan bentuknya:

Jenis bentuk gua sha
Photo by sublimelife.in

1. Concave Side - Bentuk gua sha ini paling ideal untuk digunakan di area tubuh yang lebih luas. Digunakan untuk leher, bahu, dan tulang belakang.

2. Double Curved Side - Bentuk ini meningkatkan sirkulasi darah di bawah mata, pipi, dan tulang pipi.

3. Cleft  - Karena celah atau divot lebih kecil, gua sha bentuk ini paling baik digunakan khusus untuk rahang.

4. Teeth Edge - Gua sha yang memiliki jenis tepi ini merangsang garis-garis halus dan kerutan. Ini digunakan dari dagu ke pipi, pelipis, dan dahi.

5. Pointed Convex Edge - Pilihan yang sangat cocok untuk bagian alis.

BACA JUGA: Bubuk Kopi untuk Perawatan Kulit

Cara memakai gua sha
Sumber: Pinterest

Cara Menggunakan Gua Sha

1. Sebelum memulai, cuci gua sha dengan air dan sabun untuk memastikannya bersih. Gua sha juga dapat diletakkan di kulkas selama beberapa jam untuk memberikan efek dingin dan menenangkan.

2. Bersihkan wajah dan oleskan serum, minyak wajah atau pelembab. Kulit harus terasa licin agar gua sha tidak menyebabkan iritasi.

3. Pegang gua sha dengan cara yang benar. Bagian lengkung harus memeluk lekukan kulit dan bagian datar harus bersandar pada kulit.

4. Mulailah dengan menggunakan sisi cekung yang lebih lebar dari gua sha. Mulailah dari pangkal salah satu sisi leher yang telah dilembabkan dengan baik, tarik ke atas, ke arah rahang. Ulangi beberapa kali dan lakukan hal yang sama di sisi lain leher. Kemudian pindah ke bagian depan leher, lakukan gerakan ke atas yang sama. Jangan terlalu ditekan karena dapat membuat tersedak dan batuk.

5. Selanjutnya, dengan celah kecil atau divot, mulailah menekan dari tengah dagu. Gosok di sepanjang garis rahang, menuju bagian bawah telinga. Ulangi ini beberapa kali dan ikuti gerakan yang sama di sisi yang lain.

6. Ambil sisi yang lebih datar dari gua sha dan gosok dari bagian tengah wajah untuk memijat pipi. Lakukan ini dalam beberapa garis horizontal untuk menutupi area tersebut.

7. Kemudian, gunakan ujung bulat kecil gua sha untuk memijat area di bawah mata, tarik ke arah pelipis.

8. Tempatkan gua sha di dahi sedemikian rupa sehingga lekukan terbesar tepat di atas dan tarik perlahan ke arah garis rambut.

9. Terakhir, setelah selesai memijat semua area wajah, lanjutkan dengan rutinitas perawatan kulit yang biasa dilakukan.

BACA JUGA: Bahaya Penggunaan Microbeads dan Cara Menghindarinya

Serum Atau Oil?

Argan oil di atas gua sha jade latar renda putih
Photo by Jo Christie Huang

Jika gua sha digunakan di pagi atau siang hari, pemakaian serum lebih cocok karena ringan, tidak lengket dan tidak membuat kulit terasa berminyak. Serum, oil atau pelembab dapat digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan kulit.

Yang paling penting untuk diingat adalah untuk menghindari penggunaan gua sha pada kulit langsung tanpa serum, minyak atau pelembab karena akan mengakibatkan iritasi.

Berapa Sering Penggunaan Gua Sha?

Untuk mendapatkan hasil yang optimal disarankan untuk melakukan rutin ini tiga kali dalam seminggu. Dapat dilakukan di pagi hari untuk mengurangi bengkak atau di malam hari, sebelum tidur, untuk mengendurkan otot-otot wajah.

Cara Membersihkan dan Menyimpan Gua Sha

Membersihkan gua sha sangat penting karena  gua sha yang kotor dapat menyebabkan beberapa masalah kulit seperti jerawat, berminyak, dan iritasi kulit. Untuk memastikan gua sha bersih, sebaiknya gunakan handuk lembut untuk menyekanya sebelum dan sesudah digunakan. Untuk pembersihan yang menyeluruh, celupkan handuk ke dalam air sabun lalu seka gua sha dengan lembut. Cara ini untuk menghindari bakteri menumpuk di gua sha. Hindari menggunakan air panas karena dapat merusak batu.  Pastikan gua sha benar-benar kering sebelum disimpan ke dalam kotaknya.

Perempuan memakai kemeja putih memegang gua sha jade
Photo by Pavel Danilyuk from Pexels.com

Gua sha sangat rapuh karena terbuat dari batu semi mulia yang cukup tipis. Simpanlah di tempat yang kering, aman dan tidak mudah tersenggol.

Teknik kuno gua sha ini bukan sekedar tren yang sedang diminati namun teknik ini memberikan banyak manfaat pada kulit dan kesehatan. Semoga panduan lengkap mengenai gua sha ini membantu untuk memulai rutinitas menyenangkan ini.

Disadur dari: sublimelife.in
Main image by Yan Krukov from Pexels.com

Woman drink from coffee mug

Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Kopi merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih. Namun kopi bukan hanya sekedar minuman, kopi sudah menjadi budaya dan bagian dari gaya hidup sehari-hari.

Pecinta kopi biasanya memiliki pilihan kopi favoritnya. Dari pilihan jenis biji kopi, tingkat pemanggangan kopi, diminum dengan susu atau gula hingga dari mana asal biji kopi. Selain itu peminum kopi juga terbagi menjadi beberapa tipe. Ada 6 tipe peminum kopi yang menarik untuk dibahas. 

BACA JUGA : 4 Jenis Kopi Paling Terkenal di Dunia 

1. Pecandu Kafein

Pecandu kafein membutuhkan efek dari kafein yaitu menghilangkan kantuk dan memberi boost untuk memulai hari mereka. Mereka tidak peduli dengan rasa kopi selama kopi yang diminumnya berkafein tinggi. Tanpa kafein di pagi hari mereka tidak bisa berfungsi dengan baik.

Woman holding a mug
Bruno Cervera from Pexels.com

2. Peminum Kopi Instan

Tipe ini tidak terlalu memperhatikan variasi kopi atau proses pembuatan kopi. Peminum kopi instant tidak suka menunggu untuk secangkir kopi. Bagi mereka yang penting kopi terasa enak, mudah disajikan dan harganya bersahabat. 

3. Frappucino Fanatik

Mereka gemar nongkrong di kedai kopi dan memesan minuman dengan sedikit kadar kopi. Ice blended coffee atau milkshake adalah favorit mereka, sambil menikmati suasana kedai kopi.

BACA JUGA : Asal Kopi Indonesia

4. Peminum Kopi 'Fancy'

Bagi mereka, kopi bukanlah kopi jika tanpa banyak susu, busa dan bubuk coklat. Tipe ini menikmati minum latte, cappuccino, mochaccinos, dan macchiatos. Jika seseorang memesan di counter dan mengucapkan macchiato dengan benar, dapat dipastikan orang itu adalah peminum kopi  fancy. Dan mereka tahu benar perbedaan masing-masing jenis minuman kopi fancy itu.

Latte in yellow mug
Maksim Goncharenok from Pexels.com

5. The Social Drinker

Peminum tipe ini kurang mengenal seluk beluk kopi karena untuk mereka kopi hanya alasan untuk nongkrong dan bersosialisasi dengan teman dan kolega. Biasanya mereka memesan kopi yang terlihat cantik terlepas dari rasanya enak atau tidak, saat pesanan datang mereka wajib mengambil foto yang bagus untuk dibagikan di halaman media sosial mereka. The social drinker sering terlihat di kedai kopi mencoba menemukan pencahayaan yang sempurna untuk membuat foto terlihat bagus. Dan sering kali mereka akhirnya tidak menghabiskan minuman kopinya.

6. Sang Penikmat Kopi

Yang satu ini pasti pecinta kopi. Penikmat kopi tahu persis jenis kopi yang mereka minum dan alasan meminumnya. Mereke lebih memilih mengunjungi kedai kopi lokal daripada kedai kopi franchise. Dan mereka tahu di mana menemukan kopi berkualitas karena mereka hanya minum kopi yang terbaik.

Penikmat kopi hitam
Elle Hughes from Pexels.com

Setelah tahu 6 tipe peminum kopi, kira-kira kamu tipe yang mana?

Main image from Pixabay

Woman smiling looking at the mirror

Telomere Length (panjang Telomer) dihubungkan secara ilmiah sebagai salah satu kunci dalam proses penuaan. Enzim telomerase pada sel yang menurun dengan bertambahnya usia menyebabkan telomer memendek dan berkontribusi pada proses penuaan.

Apa itu Telomer?

Telomer adalah bagian ujung dari kromosom. Telomer tebuat dari urutan berulang DNA yang melindungi kromosom dari kerusakan. Dilansir dari genome.gov, setiap kali sel membelah, telomer menjadi lebih pendek. Akhirnya telomer menjadi sangat pendek sehingga sel tidak bisa lagi membelah.

Panjang telomer dipengaruhi oleh enzim telomerase. Semua sel dalam tubuh memiliki kapasitas untuk memproduksi telomerase, tetapi hanya sel tertentu (termasuk stem cell, sel darah putih dan sel sperma) yang butuh menghasilkan enzim ini dan memungkinkan sel untuk terus membelah diri berkali-kali tanpa pemendekan telomer.

BACA JUGA : Tisane, Seduhan Tanaman dengan Berbagai Manfaat

Telomer dan Proses Penuaan

Seiring dengan bertambahnya umur, produksi telomerase semakin menurun yang mengakibatkan ukuran telomer menjadi pendek dan akhirnya tidak lagi bisa membelah. Ini menyebabkan kerusakan jaringan dan berdampak pada proses penuaan.

Pendeknya telomer tidak hanya berkaitan dengan usia tapi juga berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, osteoporosis, hipertensi, obesitas, kardiovaskular, dan resistensi insulin.

Panjang telomer saat muda dan tua
vitdripcenter.com

Proses pemendekan telomer juga dipengaruhi oleh kebiasaan dan gaya hidup sehari-hari. Faktor seperti stres, merokok, polusi udara, konsumsi alkohol dan rendahnya aktifitas fisik secara signifikan meningkatkan pemendekan telomer dan mempercepat proses penuaan.

Cara Menjaga Panjang Telomer Agar Memperlambat Proses Penuaan

1. Rutin berolahraga.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh NHANES, orang dewasa yang aktif berolahraga menunjukkan telomer yang lebih panjang daripada orang yang tidak banyak bergerak atau sedikit berolahraga.

2. Perbaiki gaya hidup.
Nutrisi yang seimbang, kelola stres, berhenti merokok, mengurangi asupan alkohol dan gula serta pola tidur yang teratur akan sangat membantu mejaga panjang telomer dan aktivitas telomerase.

BACA JUGA: Pentingnya Punya Waktu untuk Diri Sendiri

3. Konsumsi minyak ikan.
Para peneliti dari University of California, San Francisco mempelajari lebih dari 600 pasien dan menemukan bahwa semakin tinggi kadar asam omega-3 yang berasal dari ikan pada pasien dengan penyakit jantung koroner, semakin panjang telomernya.

4. Berjemur setiap hari.
Para peneliti melaporkan bahwa pengaruh vitamin D pada telomer disebabkan oleh efek penghambatan pada peradangan (anti-inflamasi). Dianjurkan untuk berjemur setiap hari namun jika tidak, Vitamin D dapat diminum sebagai suplemen.

Ayah dan ibu menggandeng anak
Caleb Oquendo from Pexels.com

BACA JUGA : Mengenal 4 Hormon Pemicu Rasa Bahagia

Penting untuk diingat bahwa faktor genetika hanya menyumbang sekitar 30% dari panjang telomer seseorang. Faktor lingkungan dan gaya hidup memainkan peran yang jauh lebih besar pada kesehatan seluler dan proses penuaan. Oleh karena itu, kita memiliki pilihan untuk memaksimalkan kesehatan dan memperlambat proses penuaan tubuh.

Diambil dari berbagai sumber.

Main image by Andrea Piacquadio from Pexels.com

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I am Jo. A graphic designer, living in Jakarta. I blog mostly about coffee, lifestyle, fashion, relationship but random topics might pop up out of my loud mind. And also check my story about the Archipelago too. Thank you for stopping by and I hope you enjoy a piece of my loud mind.

Populer Posts

  • 4 Jenis Kopi Yang Paling Terkenal di Dunia
  • 8 Cara Mengurangi Penggunaan Plastik
  • Art Jakarta 2019, A Feast to the Eyes
Community

Category

  • Beauty
  • Coffee
  • Fashion
  • Free Printable
  • Lifestyle
  • Random Mind
  • Relationships
  • Social Media
  • Travel
  • Wellness

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2022 (26)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ▼  Maret (4)
      • Amygdala: Bagian Otak Pembajak Emosi
      • Panduan Lengkap Mengenai Gua Sha
      • 6 Tipe Peminum Kopi
      • Telomer dan Proses Penuaan
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (13)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)

Followers

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates