A piece of my loud mind
  • Home
  • About Me
  • Disclaimer
mengenal kopi sumatra kopi aceh gayo



Kopi Sumatra adalah kopi hitam pertama yang saya coba. Kopi ini selalu ada dirumah karena papa saya pecinta kopi Sumatra. Pertama kali saya minum kopi ini, saya langsung suka karena teksturnya yang halus, wangi, rich dan aftertaste yang earthy dengan sedikit rasa coklat.

Sejak saat itu kecintaan saya pada kopi semakin berkembang. Saya suka mencoba kopi dari daerah lain, tapi saya selalu kembali ke kopi Sumatra. My first love... 

Ternyata sebagian besar kopi berkualitas di Indonesia berasal dari Sumatra. Kopi Sumatra pertama kali di tanam di dataran tinggi sekitar Danau Toba, Sumatra Utara sekitar tahun 1884. Lalu di dataran tinggi Gayo, Aceh.

Faktor udara, ketinggian dan struktur tanah vulkanis mempengaruhi karakter kopi Sumatra yang kompleks, berat dan beraroma kuat.

Proses giling basah yang biasa dilakukan oleh petani lokal mengeluarkan rasa "tanah" pada kopi Sumatra dan mengurangi rasa asam pada biji kopi. Proses ini lebih kasar dan acak dibandingkan dengan metode pencucian yang populer di Amerika Latin.

"Starbucks membeli kopi Sumatra dalam jumlah besar dan memanggang agak gelap untuk digunakan sebagai bahan dasar dalam campuran espresso mereka. Ini mungkin yang melahirkan gagasan 'Sumatra Roast' yang lebih gelap dari biasanya." (dilansir dari coffeechronicler.com)

Jenis kopi Sumatra yang terkenal

1. Kopi Aceh Gayo.
Daerah di Aceh yang paling populer menghasilkan kopi adalah dataran tinggi Gayo tepatnya di Takengon. Perkebunan kopi pertama ini terletak di ketinggian 1.250 meter diatas permukaan laut menjadikan lokasi yang cocok untuk menanam kopi jenis Arabika.

Kopi Arabika dari dataran tinggi Gayo ini telah dikenal dunia karena memiliki aroma dan kenikmatan yang khas. Saat cupping atau test rasa dan aroma, kopi Gayo memiliki cita rasa kopi yang hampir ada di seluruh dunia.

40 persen biji kopi Arabika tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia merupakan hasil produksi dari daerah Aceh.

2. Kopi Sidikalang.
Kopi Sidikalang berasal dari kota Sidikalang, ibukota kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Sidikalang berada pada ketinggian 1.066 meter diatas permukaan laut. Kombinasi hawa dingin dan jenis tanah di kawasan Bukit Barisan menurut para ahli kopi, memberikan rasa khas pada kopi Sidikalang. Kenikmatan kopi ini disebut menyaingi kopi Brazil, salah satu kopi terbaik di dunia.

BACA JUGA: Kopi Hitam Tanpa Gula

3. Kopi Besemah.
Mayoritas Kopi Besemah adalah jenis Robusta yang tumbuh di dataran tinggi sekitar lereng gunung Dempo, kota Pagaralam di Sumatra Selatan.

Para petani kopi setempat mengatakan bahwa kopi Pagaralam adalah salah satu kopi favorit Ratu Yuliana pada jaman Belanda dulu

Ada juga kopi Besemah yang berasal dari daerah Kabupaten Muara Enim biasa disebut Kopi Semendo. Robusta Semendo lebih pekat dan lebih tebal teksturnya, flavournya lebih ke coklat dan sedikit rempah.

4. Kopi Lampung.
Jenis kopi yang dibudidayakan di daerah Lampung adalah jenis Robusta. Iklim, letak geografis, serta kondisi tanah yang subur mempengaruhi cita rasa kopi ini. Ditanam di lahan 600 meter di atas permukaan laut, memberikan cita rasa khas tersendiri. Sebanyak 70 persen kopi Robusta di Indonesia, berasal dari daerah Lampung.


Pilihan kopi Sumatra yang beragam dengan ciri khas masing-masing bisa jadi alternatif mood booster atau teman begadang. Mau coba?


Image by Dids from Pexels

pesta pernikahan era media sosial instagramable


Beberapa tahun lalu saya di undang ke pesta pernikahan upper class di hotel nomor satu di Jakarta saat itu. Masuk ke ballroom seperti masuk ke negeri dongeng dengan dekor yang sangat cantik dihias bunga-bunga impor yang gosipnya bernilai 750 juta. Yes! itu hanya dekornya lho.

Soal makanan, favorit saya dari prasmanan hotel itu adalah Salmon en croute yang legendaris. Pengisi acaranya pun tidak kalah heboh, Tiga Diva dan Orkestra. Dan untuk melengkapi semua kemewahan acara adalah suvenir yang berupa parfum spesial di pesan untuk kedua mempelai dari Paris.

And that's way before social media era...
Pesta pernikahan mewah dengan banyak undangan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Baik pesta bertema internasional maupun secara adat. Tapi sekarang dengan adanya media sosial, standar pun meningkat drastis.

Pesta pernikahan menjadi ajang perlombaan untuk menghasilkan foto-foto cantik untuk dapat dipamerkan di media sosial. Keseluruhan paket pernikahan harus instagramable. Mulai dari foto pre-wedding di lokasi yang eksotis, gaun dari desainer top plus perhiasan berlian, kue pernikahan harus lebih dari 10 tingkat, dan setiap sudut pesta pernikahan harus bisa untuk selfie.

Belakangan malah ada tren baru, pesta pertunangan yang tidak kalah mewah dari pesta pernikahan. Resepsi tunangan lengkap dengan potong kue dan suvenir keren untuk para undangan. Sampai bingung, ini pesta pertunangan atau sekalian pernikahan...

BACA JUGA: Media Sosial, Candu Jaman Now

Wajar saja kalau mempelai ingin mewujudkan dream wedding nya selama budget mencukupi. Yang perlu diingat adalah tujuan menikah adalah kehidupan rumah tangga yang bahagia, bukan semata pesta pernikahan a la Crazy Rich Asians untuk pamer demi gengsi, eksis dan banyaknya like di postingan media sosial.

Image by freepik.com


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Hello, I am Jo. A graphic designer, living in Jakarta. I blog mostly about coffee, lifestyle, fashion, relationship but random topics might pop up out of my loud mind. And also check my story about the Archipelago too. Thank you for stopping by and I hope you enjoy a piece of my loud mind.

Populer Posts

  • 4 Jenis Kopi Yang Paling Terkenal di Dunia
  • 8 Cara Mengurangi Penggunaan Plastik
  • Art Jakarta 2019, A Feast to the Eyes
Community

Category

  • Beauty
  • Coffee
  • Fashion
  • Free Printable
  • Lifestyle
  • Random Mind
  • Relationships
  • Social Media
  • Travel
  • Wellness

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (26)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2021 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (3)
  • ►  2020 (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2019 (22)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (5)
    • ▼  Juni (2)
      • Mengenal Kopi Sumatra
      • Pesta Pernikahan di Era Media Sosial, Perlombaan u...
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (13)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)

Followers

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates