Sebagai peminum kopi hitam, saya biasanya minum jenis Arabika atau Robusta. Tapi ternyata ada lebih dari 100 jenis biji kopi di seluruh dunia. Dan ada empat jenis utama yang populer dan paling banyak diproduksi. Keempat jenis ini ditanam di daerah yang dikenal sebagai Bean Belt atau Sabuk Biji Kopi.
Sabuk Biji Kopi terletak di wilayah tropis 23,5 derajat sebelah utara dan 23,5 derajat selatan garis Khatulistiwa. Wilayah yang berada di Sabuk Biji Kopi memiliki karakter yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kopi yang membutuhkan tanah subur, suhu yang stabil dan banyak curah hujan.
4 Jenis Kopi Yang Paling Terkenal di Dunia.
1. Arabika.
70% kopi yang dikonsumsi di seluruh dunia berasal dari jenis Arabika. Arabika memiliki rasa lebih ringan dan kandungan kafein yang lebih sedikit. Biji kopi Arabika cenderung memiliki rasa yang lebih manis, lebih lembut, dengan tone gula, buah, dan beri. Tingkat keasaman dalam jenis Arabika lebih tinggi dibanding biji kopi lain, dengan rasa anggur yang menjadi ciri khas kopi dengan tingkat keasaman yang sangat baik.
Biji kopi ini paling baik disajikan panas dan rasanya menjadi lebih baik bila menggunakan teknik pour-over atau drip. Kualitas biji Arabika berkurang ketika disajikan dingin atau dengan krimer. Biji kopi Arabika dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi dan biasanya lebih mahal dari jenis Robusta.
Walaupun Arabika tumbuh di seluruh area Sabuk Biji Kopi, tapi jenis ini kebanyakan ditanam di wilayah Latin Amerika. Kolombia khususnya hanya memproduksi biji kopi Arabika.
2. Robusta.
Biji kopi Robusta merupakan biji kopi kedua yang paling banyak digunakan. Robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan tajam yang kadang memberikan sedikit rasa coklat dan kacang. Biji kopi ini mengandung kafein dua kali lebih banyak dari Arabika dan mengandung lebih sedikit minyak daripada Arabika sehingga cenderung memberi rasa lebih pahit, itulah sebabnya varietas ini digunakan dalam espresso.
Robusta sangat cocok untuk peminum kopi yang suka menambahkan gula dan krimer karena rasa biji kopi Robusta yang berkualitas tidak akan berubah. Sebagian besar kopi yang dijual di supermarket ataupun kopi bubuk sachet berasal dari biji kopi Robusta.
Jenis ini hanya tumbuh di belahan dunia bagian Timur, terutama di Indonesia dan Afrika.
3. Liberika.
Liberika pertama kali ditemukan di Liberia, negara di pesisir Barat Afrika. Liberika memiliki rasa dan aroma yang sangat berbeda dengan kopi pada umumnya, dengan unsur coklat, kacang, kayu dan rasa asap. Cita rasanya yang pekat dan unik tidak sesuai dengan selera banyak orang, penduduk FIlipina menyebutnya "Manly Coffee" bahkan ada yang menyebutnya sebagai "Liquid Tobacco".
Biji kopi Liberika menyumbang hanya 2% dari konsumsi kopi seluruh dunia. Jenis ini pertama kali ditanam di Asia Tenggara pada abad 19 untuk menggantikan tanaman Arabika yang terkena hama. Saat ini jenis kopi Liberika tumbuh di Indonesia, Malaysia dan Filipina.
BACA JUGA: Istilah dan Jenis Kopi yang Harus Kamu Ketahui
4. Excelsa.
Sebagian besar Excelsa tumbuh di Asia Tenggara dan menyumbang 7% dari sirkulasi kopi dunia. Excelsa dianggap sebagai varietas dari kopi Liberika. Namun Excelsa memiliki rasa dan aroma yang berbeda dengan biji kopi Liberika. Excelsa memiliki rasa asam yang tajam dan rasa buah yang mirip dengan rasa yang dihasilkan dengan cara light roast. Jenis ini lebih sering dimanfaatkan untuk bahan campuran kopi Arabika dan Robusta.
Ditemukan di sekitar aliran sunga Chari tidak jauh dari Danau Chad di Afrika Barat. Di Indonesia kopi excelsa dibudidayakan secara terbatas di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi. Indonesia sangat beruntung karena terletak di wilayah Sabuk Biji Kopi sehingga dapat menghasilkan keempat jenis kopi paling terkenal di dunia ini.
Diambil dari berbagai sumber.Image by pexels.com